Mohon tunggu...
Putu AriestuRashidiyanti
Putu AriestuRashidiyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru TK Kalam Kudus Bali

Hobi : membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecerdasan Naturalis Anak Usia Dini

13 Desember 2022   06:25 Diperbarui: 13 Desember 2022   06:33 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan naturalis merupakan salah satu dari kesembilan kecerdasan majemuk yang diungkapkan oleh Gardner. 

Menurut Sujiono (2009:193), "kecerdasan naturalis yaitu keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar, mengenali eksistensi suatu spesies, memetakan hubungan antara beberapa spesies."

 Widayati (dalam Suyadi, 2010:178) menyatakan bahwa, "kecerdasan naturalis merupakan kemampuan untuk mengenali berbagai jenis flora (tanaman), fauna (hewan), dan fenomena alam lainnya, seperti asal usul binatang, pertumbuhan tanaman, terjadinya tata surya, berbagai galaksi, dan lain sebagainya."

Musfiroh (2014:8.3) menyatakan bahwa, "kecerdasan naturalis adalah keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies, baik flora maupun fauna, di lingkungan sekitar dan kemampuan mengolah dan memanfaatkan alam, serta melestarikannya."

Sementara itu Amstrong dalam buku Multiple Intelligence in the Classroom (2009:227) mengungkapkan, Naturalist: Expertise in the recognition and classification of the numerous speciesthe flora and fauna-of an individual's environment. This alsoincludes sensitivity to other natural phenomena (e.g., cloud formations, mountains, etc.) and, in the case of thosegrowing up in an urban environment, the capacity to discriminate among inanimate objects such as cars, sneakers, and CD covers. Jadi, Amstrong berpendapat bahwa kecerdasan naturalis adalah keahlian dalam mengenali dan mengklasifikasikan berbagai spesies flora dan fauna, dar sebuah lingkungan individu. Hal ini juga mencakup kepekaan terhadap fenomena alam lainnya (misalnya, formasi-formasi awan, gunung, dll) dan dalam kasus yang tumbuh di lingkungan perkotaan, kemampuan untuk membedakan benda-benda mati seperti mobil, sepatu, dan sampul CD (Amstrong, 2013:7).

Ciri-ciri Kecerdasan Naturalis pada Anak

Suyadi (2010:181), "ciri-ciri anak usia 4-6 tahun yang memiliki kecerdaan naturalis adalah 1) suka bermain cocok tanam, 2) senang memelihara hewan peliharaan, 3) mampu memberi makan hewan peliharaan secara sederhana, 4) mampu menyiram tanaman secukupnya, 5) mampu berkreasi memperindah taman."

Amstrong (2013:40) menyatakan,

ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan naturalis adalah (1) berbicara banyak tentang hewan peliharaan favorit, (2) menyukai kunjungan lapangan di alam, kebun binatang, museum sejarah alam, (3) menunjukkan kepekaan terhadap formasi alam, (4) suka menyiram dan merawat tanaman di dalam kelas, (5) suka berkeliaran di kandang tikus gerbil, akuarium, atau terrarium, (6) bersemangat ketika mempelajari tentang ekologi, alam, tumbuhan, dan hewan, (7) menyuarakan/berbicara tentang hak-hak binatang atau pelestarian planet bumi di dalam kelas, (8) suka melakukan proyek-proyek alam, (9) membawa serangga, bunga, daun, atau hal-hal alam lainnya ke sekolah, (10) mengerjakan dengan baik tugas/topik di sekolah yang melibatkan sistem kehidupan.

Pendapat Amstrong tentang ciri-ciri kecerdasan naturalis pada anak di atas dapat disimpulkan bahwa anak yang memiliki kecerdasan naturalis, ciri-cirinya adalah suka membicarakan hewan peliharaan, suka berkunjung ke tempat yang berkaitan dengan alam, memiliki kepekaan terhadap formasi alam, suka memelihara tanaman, bersemangat ketika mempelajari tentang ekologi, alam, tumbuhan, dan hewan, menyuarakan tentang hak-hak binatang atau pelestarian planet bumi, suka melakukan proyek-proyek alam, melakukan tugas yang berkaitan dengan sistem kehidupan secara baik.

Lucy (2013:61) menyatakan,

ciri-ciri anak dengan kecerdasan naturalis adalah suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan, sangat menikmati berjalan-jalan di alam, suka berkebun, suka memelihara binatang, menghabiskan waktu di dekat akuarium atau sistem kehidupan alam, suka membawa pulang hal-hal yang berkaitan dengan alam (serangga, daun, bunga, dan benda alam lainnya).

Paparan tentang ciri-ciri kecerdasan naturalis pada anak oleh Lucy dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri anak dengan kecerdasan naturalis adalah suka memelihara dan akrab pada berbagai hewan peliharaan, menikmati berjalan-jalan di alam, suka berkebun, menghabiskan waktu di dekat akuarium, suka membawa pulang hal-hal yang berkaitan dengan alam.

Strategi Pengembangan Kecerdasan Naturalis bagi Anak  Usia Dini

 Amstrong (2013:100), "ada beberapa strategi-strategi pengembangan kecerdasan naturalis yaitu 1) berjalan-jalan di alam terbuka, 2) jendela pembelajaran/windows onto learning, 3) tanaman sebagai alat peraga, 4) binatang peliharaan di dalam kelas, dan 5) studi lingkungan/eco study."

Sujiono (2009:194) mengungkapkan,

strategi pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan naturalis bagi anak usia dini yaitu (1) jalan-jalan di alam terbuka dan lakukan diskusi dengan anak mengenai apa yang ada di alam sekitar, (2) melihat ke luar jendela, (3) gunakan tanaman sebagai metamorfora naturalistik untuk ilustrasi konsep setiap pembelajaran, (4) membawa hewan peliharaan ke kelas, anak diberi tugas mengamati perilaku hewan tersebut, (5) ekostudi yaitu ekologi yang diintegrasikan ke dalam setiap bagian pembelajaran di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun