Mohon tunggu...
Putu AriestuRashidiyanti
Putu AriestuRashidiyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru TK Kalam Kudus Bali

Hobi : membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membantu Anak Percaya Diri

10 Desember 2022   12:50 Diperbarui: 10 Desember 2022   13:00 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Percaya diri adalah yakin bahwa dirinya dapat atau mampu melakukan sesuatu. Dasar dari menumbuhkan sikap percaya diri adalah anak perlu merasa aman dan nyaman atas dirinya. 

Manfaat percaya diri bagi anak adalah 

1. Dapat bersosialisasi atau menjalin pertemanan

Anak senang bertemu dengan teman baru. Bagi mereka, teman dapat memberikan pengalaman berbeda. 

2. Dapat melihat diri secara positif 

Anak dapat menilai kelebihan dan 2 kekurangan yang ada pada dirinya.

3. Siap menghadapi tantangan

Anak mampu memaksimalkan kemampuan dirinya untuk menghadapi tantangan. Misalnya, anak ikut pemilihan menjadi calon ketua kelas karena kemampuannya berani mengeluarkan pendapat dengan baik.

Ciri-ciri anak yang percaya diri adalah

1. Fokus pada kelebihannya dan berusaha mengatasi kekurangannya

Keinginannya untuk sukses tinggi, sehingga anak berusaha untuk mencari tahu bagaimana cara mengatasi masalahnya. 

2. Berani mengambil risiko

Anak suka akan tantangan dan berani mencoba hal baru.

3. Berani mengakui ketika belum paham

Anak sangat percaya pada kemampuan dirinya. Karena itu mengakui bahwa ia belum paham, tidak mengganggu harga dirinya.

4. Terus belajar dan pantang menyerah

Anak percaya pada proses belajar, termasuk ketika mengalami kegagalan.

Faktor penyebab anak menjadi tidak percaya diri adalah 

a. Memberi julukan negatif pada anak Misalnya, ketika anak sering tersandung atau suka menjatuhkan barang, orang tua memberi julukan “si anak ceroboh”. 

b. Selalu berprasangka negatif pada anak Misalnya, ketika anak akan mencoba kegiatan baru, orang tua langsung meragukan kemampuannya. “Masa sih kamu bisa?” 

c. Banyak melarang anak Melarang anak untuk melakukan kegiatan karena terlalu khawatir. 

d. Bereaksi berlebihan ketika anak salah Reaksi marah atau panik yang membuat anak jadi takut mencoba lagi.

 e. Memaksa anak melakukan sesuatu di luar kemampuannya Misalnya anak usia 5 tahun dipaksauntuk dapat duduk dan belajar selama 2 jam.

 f. Tidak Memberikan Anak Peranan dan Tanggung Jawab di Rumah Anak selalu dibantu untuk melakukan pekerjaan rumah karena orang tua tidak yakin akan kemampuannya. 

g. Hubungan Orang Tua dan Anak yang Kurang Menyenangkan Misalnya jarang ngobrol dan bermain bersama anak .

Peran Orang Tua untuk Membantu Anak Percaya Diri adalah

1. Menumbuhkan Motivasi 

Motivasi sebagai usaha yang dilakukan anak untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kemauannya. Anak lahir dengan motivasi dari dalam dirinya. Orang tua berperan untuk mengembangkan motivasi dalam diri anak bukan memupuk motivasi dari luar dirinya. Motivasi untuk melakukan sesuatu yang didorong dari luar diri anak (misalnya karena hadiah atau sogokan), tidak membentuk kemampuan dan perilaku anak yang baik. Motivasi dalam diri anak adalah perilaku yang didorong dari dalam diri anak itu sendiri. Contoh: Kakak tidur tepat waktu malam ini, karena tidak mau bangun terlambat besok pagi. Motivasi dari luar diri anak adalah perilaku yang didorong karena adanya hadiah/kepuasan dari luar dirinya. Contoh: Kakak mau tidur tepat waktu malam ini karena ibu menjanjikan memberi es krim besok. 

2. Bijak Memuji Anak 

a. Fokus kepada kepuasan dari dalam diri sendiri 

Contoh: "Kamu sudah mengecek ulang semua jawabannya? Kalau jawabannya benar, pasti hasilnya akan lebih baik dari kemarin." 

b. Dilakukan secara spontan 

Contoh: "Kelihatan PR-mu banyak, tapi kamu tekun sekali mengerjakannya." 

c. . Memuji usahanya, bukan hasilnya 

Contoh: "Ibu senang melihat kamu terus mencoba mengerjakan PR sendiri, padahal susah ya nak?” 

d. Memuji dengan tulus, tidak ada pesan tersembunyi 

Contoh: “Wah kakak menepati janji, selesai mengerjakan PR tanpa ibu ingatkan” BUKAN “Tumben, mengerjakan PR! Ada maunya ya?” 

e. Memberikan pujian yang spesifik 

Contoh: "Tulisanmu rapi sekali!” 

3. Kritik Anak dengan Cara yang Baik 

a. Sampaikan spesifik kesalahannya, bukan pribadi anak 

Contoh: "Mainanmu berantakan" BUKAN "Males banget sih kamu." 

b. Dengarkan dan terima perasaan anak 

Contoh: ”Habis main, cape ya masih harus merapikan mainan lagi?" 

c. Gunakan kata "seandainya ..." 

Gunakan kata "seandainya ..." untuk menunjukkan efek positif di masa mendatang. Contoh: "Seandainya kamu merapikan mainanmu setiap habis main, gampang mencarinya ketika ingin dipakai lagi." 

d. Bantu anak memahami 

Kesalahan harus diakui, bukan dihindari tetapi diperbaiki. Contoh: "Mama dan Tante dulu juga sering berantem ketika mainan hilang. Akhirnya, kita hias kotak mainannya. Karena kotaknya bagus, kita jadi senang merapikan mainannya setelah main.“

4. Mendukung Kemampuan Anak 

a. Memberikan kesempatan pada anak untuk banyak mencoba kegiatan baru sesuai dengan minatnya. 

b. Menyediakan fasilitas agar anak dapat menyalurkan kemampuannya. Misalnya, karena anak suka melukis, ibu membelikan alat lukis.

5. Memberikan Pilihan dan Waktu 

a. Memberikan pilihan artinya memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba mengatasi masalahnya sendiri. Misalnya, “saya kerjakan tugas dulu atau pergi dengan teman ya?”. 

b. Memberikan waktu artinya orang tua menghargai dan membuka kesempatan pada anak untuk melakukan proses belajar.

6. Menjalin Hubungan yang Menyenangkan 

Hubungan yang baik antara orang tua dan anak akan menumbuhkan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan, sehingga rasa percaya diri anak tumbuh. Kegiatan bermain dan bercanda yang dilakukan bersama secara rutin dapat mempererat hubungan. 

Percaya diri bisa diartikan seperti sebuah sikap atau perilaku yang lahir dari tanggapan atau penerimaan yang positif. Dengan kata lain, rasa percaya diri itu merupakan hal-hal yang positif yang bisa bermanfaat untuk kehidupan diri sendiri di kemudian hari.

Setiap orang perlu memiliki rasa percaya diri di dalam dirinya supaya akan selalu merasa kalau dirinya mempunyai kompetensi yang bisa digunakan untuk melakukan sesuatu di dalam hidupnya.

Seorang yang percaya diri selalu mempunyai keberanian untuk menjalani hidupnya. Ia akan berusaha untuk selalu menunjukkan kemampuannya dengan prestasi yang dicapainya. Hal terpenting adalah seorang yang percaya diri selalu bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah sesulit apapun.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun