Mohon tunggu...
ARIS ROHMADI
ARIS ROHMADI Mohon Tunggu... -

Satu-satunya cara untuk menumbuhkan seorang anak yang baik adalah menjadikannya anak yang bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Ajal Menjemput

3 Juni 2011   08:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:55 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batas antara hidup dan matinya seseorang seakan tipis sekali, orang yang di pagi hari kelihatan sehat wal afiat, tiba-tiba secara mengejutkan terdengar kabar bahwa ia telah meninggal dunia. Begitu juga tidak jarang kita temukan pula orang yang sudah terlalu tua sehingga semua anggota keluarga dibuatnya susah tapi ia tidak kunjung mati juga. Hidup, mati, jodoh dan rezeki seseorang memang telah menjadi rahasia Allah SWT. Bagi orang yang berakal sebenarnya Allah telah memberikan tanda-tanda ketika ajal akan menjemput raga kita untuk pulang mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan di alam dunia ini. Bukankah dunia ini hanya sekejap saja apabila kita bandingkan dengan keabadian akhirat ? Allah telah memberikan tanda bahwa dulu rambutnya hitam kelam sekarang telah memutih, dulu giginya kuat sehingga apa saja dapat dimakan dengan lahapnya, kini telah tanggal satu-satu yang pada akhirnya tinggal gusinya saja, jangankan untuk makan sekerat roti, untuk menelan bubur saja kadang masih nyangkut. Dulu badannya tegap, kekar dan kuat sekarang telah mulai lemah sakit-sakitan dan lebih banyak menghabiskan waktu di atas pembaringan. Itu semua merupakan tanda-tanda secara umum bahwa ajal telah dekat. Mau tidak mau, suka tidak suka ajal pasti datang.

Ketika ajal datang, ada dua kemungkinan seseorang tersebut ia akan mati dalam keadaan khusnul khatimah (akhir yang baik) atau mati dalam keadaan suul khatimah (akhir yang buruk). Apabila ada orang yang mati pada hari jum’at atau malam jum’at, maka orang tersebut memiliki keistimewan dihadapan Allah SWT, karena orang yang mati pada saat tersebut termasuk dalam ciri-ciri orang yang meninggal dalam kondisi hussnul khatimah. Sebagaimana hadits riwayat Ahmad dan al-Fasawi dalam kitab al-Ma’rifah, yang dikeluarkan melalui Abdullah bin Umar.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia pada hari jum’at atau malam jum’at melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi.

Alam kubur merupakan pintu gerbangnya akhirat, maka apabila seseorang selamat dari fitnah/siksa kubur, itu sebagai alamat ia akan selamat sampai ke kampung akhirat. Dan bagi orang yang selalu durhaka kepada Allah, alam kubur ibarat penjara yang sangat mengenaskan dan merupakan penantian yang dirasakan sangat panjang karena selalu disiksa Malaikat Mungkar dan Nakir sampai datangnya hari kiamat.

Semoga catatan kecil ini dapat menyadarkan kita bahwa akan ada kematian setelah hidup ini, akan ada akhirat setelah dunia fana ini. Sudah siapkah apabila ajal kita dijemput secara tiba-tiba ?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun