Mohon tunggu...
ARIES EDY NUGROHO
ARIES EDY NUGROHO Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa - S3 Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Saya seorang pegawai pemerintah di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menbangun Pendidikan yang Bermakna: Mengupas Teori Kognitivisme dan Humanisme

3 Januari 2025   19:46 Diperbarui: 3 Januari 2025   19:46 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pendidikan, teori Kognitivisme dan Humanisme menjadi dua pendekatan utama yang menawarkan perspektif unik tentang bagaimana proses pembelajaran seharusnya berlangsung. Meski berbeda, keduanya memiliki peran signifikan dalam membentuk praktik pendidikan modern yang relevan dan inklusif.

Kognitivisme: Belajar Sebagai Proses Mental Aktif

Teori Kognitivisme menekankan pentingnya proses mental dalam pembelajaran, seperti ingatan, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Menurut para ahli seperti Jean Piaget dan Lev Vygotsky, belajar adalah proses aktif di mana siswa membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman dan interaksi mereka.

  • Jean Piaget: Dengan teori perkembangan kognitifnya, Piaget menunjukkan bagaimana anak-anak memahami dunia melalui tahap-tahap perkembangan tertentu. Setiap tahap, mulai dari sensorimotor hingga operasional formal, menandai cara berpikir yang berbeda.

  • Lev Vygotsky: Ia memperkenalkan konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD), yang menunjukkan jarak antara kemampuan yang dimiliki siswa sendiri dan apa yang dapat dicapai dengan bimbingan. Bahasa juga dianggapnya sebagai alat penting untuk belajar.

Pendekatan kognitivisme ini memiliki kelebihan, seperti fokus pada proses berpikir yang membantu pengembangan strategi pembelajaran. Namun, kelemahannya adalah kurangnya perhatian terhadap aspek sosial dan emosional siswa.

Humanisme: Menyentuh Potensi Individu Secara Utuh

Berbeda dengan Kognitivisme, teori Humanisme lebih menekankan aspek emosional, sosial, dan spiritual dalam pembelajaran. Para tokoh humanistik, seperti Carl Rogers, percaya bahwa setiap individu memiliki potensi tak terbatas untuk berkembang.

Dalam pendidikan, pendekatan humanistik menciptakan lingkungan belajar yang menghargai siswa sebagai individu unik. Pengajaran berbasis humanisme sering kali menggunakan metode seperti pembelajaran berbasis tugas, yang menyesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa.

Kelebihan pendekatan ini adalah fokusnya pada pembelajaran holistik yang mencakup aspek non-akademik. Namun, ia juga dikritik karena cenderung mengabaikan struktur dan tujuan pembelajaran yang terorganisasi dengan baik.

Menyatukan Dua Pendekatan untuk Pendidikan yang Lebih Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun