Mohon tunggu...
Aries Heru Prasetyo
Aries Heru Prasetyo Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi bidang Crisis Management

Aries Heru Prasetyo, MM, Ph.D menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan Doktoral di Fu Jen Catholic University, Taiwan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia di Jam 02.00 Dini Hari

10 Maret 2021   08:22 Diperbarui: 10 Maret 2021   08:51 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pak Roli harus mendengar jeritan hatinya untuk segera menghentikan aktivitasnya dan mengerah kepada piha yang berwajib, seraya meyelan pil ketidakadilan terhadap istri dan keluarganya. Kapten Jony dan Ani harus menghentikan upayanya untuk terus berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja, seraya memandang pahitnya kehidupan sebagai sesuatu yang adil. Adi dan Mario kiranya harus melihat apa yang dialami sebagai sebuah keadilan yang sahih.

Keadilan kiraya bukanlah sesuatu yang kita cari, melainkan sesuatu yang perlu dibangun di daam paradigma kita. Bila kita mampu melihat ketidakadilan daam koridor keadilan, niscaya kita akan mampu tersenyum memandang hari demi hari.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun