Mohon tunggu...
Aries Heru Prasetyo
Aries Heru Prasetyo Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi bidang Crisis Management

Aries Heru Prasetyo, MM, Ph.D menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan Doktoral di Fu Jen Catholic University, Taiwan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paskah 2020, Puncak Ziarah Batin

11 April 2020   20:24 Diperbarui: 11 April 2020   20:31 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak berhenti di situ, perziarahan lalu berlanjut kepada perayaan Jumat Agung. Ibadat pembuktian bahwa Tuhan adalah kasih. Dan tahun ini, Kasih itu benar-benar hadir di rumah kita. Tanpa disadari, anggota keluarga saling bahu membahu menjalankan tugasnya. 

Ada yang menyiapkan makanan Paskah, ada yang menyiapkan ruang keluarga untuk mengikuti Misa dari siaran langsung televisi, ada juga yang membersihkan rumah. Keceriaanpun muncul karena masing-masing anggota telah menyadari bahwa menjaga tutur kata dan bersikap bijak merupakan buah-buah kasih. 

Hari ini kami merayakan Sabtu Suci yang diawali dengan upacara terang (penyalaan lilin). Kasih itu pulalah yang menerangi dunia kita, menghantarkan sebuah kekuatan baru untuk terus berjuang melawan kompleksitas pandemi mulai dari masalah kesehatan hingga problematika ekonomi yang mulai menghantui. 

Kebangkitan Tuhan yang adalah Kasih telah menjadi sentral perziarahan di tahun 2020 ini. Maka dengan semangat yang sama, Indonesia akan bangkit membangun kehidupan dan peradaban yang lebih baik.

Semua konteks tersebut sangatlah jauh berbeda dengan perayaan Paskah di tahun-tahun sebelumnya. Kita sering disibukkan dengan hal-hal yang kurang esensial seperti berusaha datang lebih awal ke Gereja untuk menyiapkan tempat bagi sanak saudara. Sehingga tak jarang kita harus beradu pendapat dengan panitia yang berusaha mencarikan tempat duduk bagi jemaat yang lain. Belum lagi situasi parkir kendaraan yang cukup melelahkan sehingga langkah saling berebut lahan parkir seakan menghilangkan makna 'Salam Damai' yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam perayaan.

Tanpa disadari, pertanyaan bathin saya "Ada apa ya?" terjawab dengan tuntas. Tahun 2020 ini kita kembali diingatkan bahwa damai dan Kasih Paskah itu hadir di rumah dan dalam konteks rumah tangga kita. Semoga kenangan akan puncak ziarah bathin tahun 2020 ini tetap menyalakan pelita Kasih menuju kebahagiaan bersama. Hati yang gembira adalah obat. Suka cita di dalam keluarga akan membawa Indonesia untuk semakin kuat dalam menghadapi Covid-19.

Selamat Paskah, semoga damai dan Kasih Tuhan senantiasa menyertai kita.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun