Mohon tunggu...
ariesa putris
ariesa putris Mohon Tunggu... karyawan swasta -

God Bless Us

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mencicipi Tengkleng Bhenjoyo

30 April 2015   19:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_413954" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumen Pribadi"][/caption]

Udah pernah nyobain tengkleng kambing? Tengkleng kambing merupakan makanan khas Solo dan berbahan utama daging kambing yang masih melekat di bagian tulang dan iga kambing. Tengkleng kambing kuahnya tidak bersantan dan tidak sekental gulai kambing. Tengkleng termasuk salah satu makanan favorit saya.

Waktu saya ke Jogja, saya mampir ke salah satu warung tengkleng kambing, namanya Tengkleng Bhenjoyo. Warung tengkleng ini terletak di jalan Parangtritis, dekat dengan jokteng (pojokan benteng).Tempat makan tengkleng ini tidak terlalu besar, terletak di pinggir jalan tepatnya mereka mendirikan tenda-tenda kecil di bagian trotoar pinggir jalan.

Warung tengkleng ini selalu ramai pengunjung, selalu saja ada yang antri. Jika tidak mendapatkan kursi, pengunjung harus rela mengantri. Kursinya juga tidak terlalu banyak sehingga mereka yang tidak mendapatkan kursi maka mendapat yang lesehan. Kebetulan saya mendapatkan yang lesehan. Tidak apa-apa lah, sekalian melihat pemandangan malam di sekitar warung makan tersebut.

Cara penyajian tengklengnya pun berbeda. Biasanya kita hanya melihat menu dan memesan apa yang kita inginkan. Kalau disini tengklengnya bisa pilih sendiri atau self service. Tengkleng disediakan di wajan yang besar dalam jumlah yang banyak dan sudah di ikat-ikat dengan menggunakan tali bambu. Sehingga kita bisa memilih sendiri tengkleng yang kita inginkan. Ini juga salah satu alasan kita mengantri. hehe. Kita juga bisa memilih ingin pedas atau tidak. Jika ingin pedas, cabainya langsung di ulek di mangkok tempat sup yang akan kita makan.

[caption id="attachment_413955" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumen Pribadi"]

14303981511829083292
14303981511829083292
[/caption]

Waktu menunggunya pun tidak terlalu lama.Kami menunggu sambil disajikan minumannya terlebih dahulu. Tak lama kemudian sup tengkleng pun datang. Untuk tampilannya, sama dengan tengkleng pada umumnya. Menurut saya sih rasa kuahnya cukup enak karena tidak terlalu kental dan tidak terlalu berminyak. Tengklengnya tidak berbau amis.

[caption id="attachment_413957" align="aligncenter" width="300" caption="Selamat menikmati! :)"]

14303982781438804215
14303982781438804215
[/caption]

Sebenarnya saya cukup pemilih dalam urusan makan makanan yang berbahan dasar daging kambing. Karena tidak kuat dengan baunya. hehe. Karena ada beberapa yang memasak daging kambing dan masih tercium baunya.

Seporsi tengkleng diberi harga Rp. 11.000,- dan untuk minumannya sekitar Rp 2.000,- saja. Warung makan ini buka dari jam 10.00-22.00 WIB.

[caption id="attachment_413958" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana bakul tengkleng"]

14303983191879940884
14303983191879940884
[/caption]

[caption id="attachment_413959" align="aligncenter" width="300" caption="Kelas lesehan ini yang bikin makan tambah nikmat"]

14303983532101170499
14303983532101170499
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun