Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Minions: Sisa-sisa Tenaga ke Tangga Juara

28 November 2021   16:54 Diperbarui: 28 November 2021   16:58 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Sumber: PBSI)

Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamujo lagi dan lagi dan lagi menjadi penyelamat gengsi Indonesia sebagai negara besar di kancah bulutangkis. Pekan lalu di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2021 mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia di final walaupun kemudian gagal meraih gelar juara. 

Pekan ini di gelaran SimInvest Indonesia Open 2021, mereka nyelonong lagi ke final, kali ini bersama juara Olimpiade Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Raihannya kemudian lebih baik. 

Greysia/Apriyani memang kalah di final namun Marcus dan Kevin sukses melakukan revans terhadap Takuro H*k* (para BL di Twitter enggan menyebut namanya) dan Yugo Kobayashi dalam laga 2 set langsung.

Kita tentu ingat bahwa komentar pertama Kevin di awal turnamen ini adalah, "Saya kira BWF memperlakukan kita sebagai robot, ya...". Kita juga ingat bahwa di awal turnamen ini pula sempat tampak rekaman video yang memperlihatkan bahwa Koh Sinyo sampai bilang ke Coach Naga Api bahwa dirinya engap. 

Saya sendiri sempat berkomentar di akun Instagram Badminton Talk dan bersepakat dengan banyak BL lain bahwa rata-rata BL pasrah kok kalau Minions terhenti di perempat final sekalipun. Apalagi di R32, R16, dan kemudian QF mereka main rubber game terus.

Ada tekanan yang berbeda untuk Minions dibandingkan dengan Mohamad Ahsan dan Hendra Setiawan, misalnya. Bagi para BL, yang penting Daddies menyelesaikan pertandingan dengan sehat. Sedangkan untuk Minions, publik tahunya mereka itu harus menang, menang, dan menang. 

Lebih dari 150 pekan berada di posisi nomor 1 dunia dan belum pernah menang di ajang-ajang prestisius juga menjadi tekanan berikutnya. Lebih dari 30 gelar sudah mereka menangkan namun di dalam daftar itu belum ada Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Nah, kekalahan di Olimpiade dari Aaron/Soh bikin beban kepada mereka tampak semakin berat. 

Selepas Olimpiade, beban bagi Minions untuk kembali ke pucuk sebenarnya agak berkurang. Bukan apa-apa, sasaran tembaknya kala itu adalah Lee Yang dan Wang Chi Lin mengingat keduanya tampil bak monster di Olimpiade. 

Di sisi lain, Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe juga bubar, plus belakangan Duo Menara dari Tiongkok juga turut bubar. Hal ini tentu mempengaruhi peta persaingan di ganda putra dunia. 

Minions sendiri sempat dipandang belum mampu bangkit terutama pada kekalahan di perempat final Piala Sudirman. Kala itu, Indonesia ketinggalan dari sektor putra dan sempat menyamakan kedudukan dari sektor putri sebelum kemudian Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal menanggung beban di laga pamungkas.

Untunglah, sejak itu Minions bangkit. Mereka menjalankan peran krusialnya sebagai MD1 di Piala Thomas dan menjadi bagian penting yang mengantarkan Indonesia ke final. Bahwa di final MD yang dimainkan adalah Fajar Alfian/M. Rian Ardianto tentu saja itu bagian dari strategi.

Kita ingat bahwa Coach Naga Api bilang bahwa perkaranya adalah Koh Sinyo sudah habis sehingga akan lebih baik tidak menurunkannya di final. Hasilnya toh ciamik. Piala Thomas kembali ke Indonesia.

Dalam 2 turnamen selanjutnya di Eropa, Minions selalu sukses masuk ke final dengan raihan 1 gelar juara dan 1 runner-up. Di ajang bubble (plus tamu VVIP) yang dihelat di Bali dalam tajuk Indonesia Badminton Festival, mereka juga masuk final 2 kali. 

Minggu lalu kalah dan minggu ini menang. Mereka masih ada beban 1 turnamen lagi di pekan depan yakni BWF World Tour Final sebelum kemudian jeda seminggu dan harus kembali ke Eropa, tepatnya Spanyol untuk melakoni turnamen Kejuaraan Dunia yang digelar di Huelva.

Sebuah kondisi yang mengagumkan di pekan ini sebab mereka mengawalinya dengan betul-betul tampak kelelahan dan harus bermain 3 game pada babak-babak awal. 

Nyatanya, mereka justru menang 2 game langsung di semi final dan final dengan permainan yang sungguh mengingatkan kita pada masa kejayaan Minions ketika mereka memboyong lebih dari 6 gelar dalam setahun. 

Menariknya, lepas dari pensiunnya Endo/Yuta yang Minions sendiri belum ketemu celahnya, tetiba muncul H*k*/Kobayashi yang sejatinya punya rekor buruk dari Minions tapi berhasil pecah telur pekan lalu. 

Persaingan ganda putra jelas masih akan ketat. Di World Tour Final akan ada nama-nama seperti Duo Popov, Duo Lawak alias Bali Boys, Lee/Wang, H*k*/Kobayashi, hingga nama baru yang diselamatkan oleh Minions untuk bisa masuk WTF: Pramudya Kusumawardhana dan Yeremia Rambitan.

Selamat untuk Minions. Tenaga sisa-sisa yang luar biasa sekali. Apa itu transferan dari Hanoman di Uluwatu buat Koh Sinyo yak?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun