Untuk masyarakat Gresik dan sekitarnya cukup terkonsentrasi di mesjid Giri yang terletak pada daerah perbukitan di Selatan kota. Niatnya menyepi, eh, karena yang datang banyak malah jadi ramai. Keramaian itu jadinya mengundang kedatangan para pedagang juga sehingga kegiatan Malam Selawe juga identik denganpasar kaget.
Ada juga tradisi malam Bandengan jelang berakhirnya bulan Ramadan ketika petambak bandeng panen ikan ukuran jumbo untuk dilelang di pasar Gresik dan menjadi suguhan penutup puasa serta hidangan khas Lebaran di kota santri itu.
5. Nyorog
Nyorog adalah tradisi membagikan bingkisan makanan kepada keluarga yang lebih tua dan masih berlangsung sampai sekarang meskipun isi bingkisan kadang berubah mengikuti perkembangan zaman dengan berubah dari sayur atau lauk menjadi biskuit, kopi, sirup, dll. Tradisi Nyorog ini berkonsep tanda saling mengingatkan bahwa Ramadan akan segera tiba sekaligus untuk meningkatkan silaturahmi.
6. Megibung
Bali nan kaya budaya itu juga punya. Tradisi menyambut Ramadan ini digelar masyarakat muslim di Bali, di Kampung Islam Kepaon, Karangasem, tepatnya pada hari ke 10, 20 dan 30 hari puasa. Diperkenalkan oleh Raja Karangasem, I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem, sekitar abad 17, Megibung berasal dari kata gibung yang bermakna kegiatan saling berbagi dengan duduk melingkar serta makan bersama suguhan nasi dan lauk pauk yang ada di atas nampan.
Tradisi ini tentu saja tidak lepas dari upaya internalisasi Islam pada masa lampau, sehingga sebagaimana misa dengan Bahasa Jawa di keyakinan Katolik, tradisi-tradisi ini tidak ada di ajaran asalnya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H