Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Harapan untuk Ganda Campuran Itu Tetap Ada

18 Maret 2019   09:17 Diperbarui: 20 Maret 2019   09:35 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam 3 dari 4 gelaran Super Series bulutangkis yang diikuti oleh Indonesia, pada dasarnya kita masih bisa berharap bahwa solusi terhadap pensiunnya Lilyana Natsir dan Debby Susanto pada saat bersamaan pada Daihatsu Indonesia Masters 2019 sudah ditemukan.

Sejak pensiunnya 2 ratu bulutangkis ganda campuran tersebut, Indonesia memang seolah mulai dari nol, padahal sebenarnya tidak. Pada tahun lalu, Indonesia sudah mulai mengangkat nama Hafiz Rizal/Gloria E. Widjaja yang dengan kemenangan di Thailand bisa masuk ke Super Series Final di Guangzhou. 

Selain itu, masih ada juga nama eks pasangan Debby, Praveen Jordan. Dipasangkan dengan kekasih Angga Pratama, Melati Daeva Oktavianti, Praveen pelan-pelan mulai naik juga.

Selain itu masih ada 2 ganda junior yakni Akbar Bintang Cahyono dan Winny Kandouw serta Rinov Rivaldy dan Pitha H. Mentari. Nama terakhir ini adalah juara World Junior Championship 2017. 

Sayang, Akbar dan Winny tampaknya akan dipisah dengan Akbar fokus ke ganda putra dan Winny dikader sebagai pasangan baru Tontowi Ahmad. Delapan besar di All England, dengan mengalahkan Chan Peng Son dan Goh Liu Ying menjadi prestasi duet tua-muda ini.

Dalam 3 pekan terakhir, Indonesia mengikuti 4 turnamen yakni di Jerman, All England, Swiss, dan China. Dari 4 turnamen itu, hanya di China saja rombongan ganda campuran Indonesia tidak menjejak semi final. Sisanya, HafGlo di Jerman, PraMel di All England, dan RinPit di Swiss. 

HafGlo dan RinPit bahkan masuk ke final sebelum kemudian kalah. Untuk RinPit sendiri, ini adalah final kedua pada level S300 sesudah tahun lalu di Syed Modi juga masuk final namun kalah. Untuk S100, mereka sudah juara di Bangka, persis sesudah Asian Games.

Dengan tambahan PraMel yang nyaris mengalahkan Zheng Siwei dan Huang Yaqiong di semifinal All England, maka sebenarnya kita bisa berharap bahwa tahun ini, duet Richard Mainaky dan Nova Widianto bisa menelurkan peluru baru yang akan diluncurkan di Olimpiade 2020 Tokyo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun