Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rapor 8 Besar Copa America 2016

16 Juni 2016   08:33 Diperbarui: 14 Juli 2016   14:50 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: copaamerica2016schedule.org


Kegagalan Panama memanfaatkan dua blunder Claudio Bravo telah berhasil mengantarkan Cile, sang juara bertahan Copa America, ke 8 besar. Cile bergabung dengan tuan rumah, Amerika Serikat, Ekuador, Peru, Kolombia, Meksiko, Argentina, dan Venezuela untuk berlaga dalam putaran hidup dan mati guna meraih gelar dalam Copa America edisi spesial, yang ditayangkan di Kompas TV ini.

Sebanyak 3 pertandingan telah dimainkan oleh ke-8 tim yang lolos, termasuk juga ke-8 tim yang gagal lolos, yang ironisnya menyertakan nama Brasil dan Uruguay dalam daftarnya. Nah, dari 3 pertandingan yang telah dilakoni oleh masing-masing, tentunya ada angka-angka yang dapat dijadikan rapor ke-8 tim ini sekaligus untuk menduga-duga akan seperti apa 8 besar kelak.

Gol yang Dibuat

Ke-8 tim ini total jenderal mencetak 47 gol ke gawang lawan-lawannya. Argentina mengambil porsi nan besar dalam hal ini. Modal 2 kemenangan besar membuat mereka mengumpulkan 10 gol, diikuti oleh Cile (7 gol), Ekuador-Kolombia-Meksiko (6 gol), Amerika Serikat (5 gol), dan Venezuela (3 gol). Sebanyak 47 gol tersebut lebih banyak diciptakan di babak pertama (25) dan hanya 22 gol yang dicetak pada babak kedua. Dari sisi proporsi, Amerika Serikat (4:1), Kolombia (5:1), dan Venezuela (3:0) menjadi tim yang lebih rajin mencetak gol di babak pertama. Venezuela menjadi satu-satunya tim 8 besar yang gagal menceploskan bola di babak kedua sepanjang penyisihan grup. Adapun Meksiko (2:4), Cile (2:5), dan Argentina (4:6) lebih rajin bikin gol di babak kedua.

Gol yang Diderita

Seluruh tim yang lolos menderita total 19 gol saja. Argentina dan Venezuela menjadi tim paling kokoh karena hanya kebobolan satu gol saja sepanjang penyisihan. Sedangkan, Cile--dengan Claudio Bravo sebagai kiper andalan--kebobolan 5, satu gol lebih banyak daripada yang diderita Kolombia.

Dari data gol ini, Venezuela jelas punya PR besar. Mereka berhadapan dengan tim paling produktif meski mereka adalah tim dengan pertahanan terbaik.  Masalahnya, mereka yang hanya bisa mencetak 3 gol itu harus berhadapan dengan tim berpertahanan sama baiknya dengan mereka. Entah bagaimana racikan Rafael Dudamel nantinya.

Tendangan ke Gawang

Sebuah gol tentunya tercipta dari tendangan yang diarahkan tepat ke gawang. Nah, dalam hal ini Argentina ternyata hanya membuat 20 tendangan yang mengarah ke gawang dengan gol 10 sehingga rasionya 50%. Kondisi 1 dari 2 tendangan ke gawang jadi gol ini juga dibukukan Amerika Serikat (10 shoot on goal, 5 gol). Masalah Venezuela semakin menjadi-jadi ketika mereka berhasil membuat 17 shoot on goal namun yang jadi gol cuma tiga, sehingga mereka menjadi tim 8 besar dengan rasio gol/tendangan ke gawang paling rendah, hanya 18%. Sang juara bertahan Cile juga berada dalam masalah karena rasio mereka hanya 26%, padahal mereka adalah tim dengan shoot on goal paling banyak, 27, alias nyaris tiga kali lipat tendangan ke gawang yang dibuat oleh Amerika Serikat dan Peru (11). Efektivitas menjadi masalah Cile dalam Copa America Centenario ini.

Penguasaan Bola

Dengan merata-rata angka penguasaan bola dari 3 pertandingan, diperoleh fakta mengejutkan bahwa hanya 3 dari 8 negara yang menguasai pertandingan alias angka penguasaan bolanya di atas 50%, yakni Meksiko (59,3%), Argentina (65%), dan Cile (70%). Dari angka ini tampak bahwa Cile itu menguasai pertandingan, menendang banyak ke arah gawang tapi rajin kebobolan dan sering membuang peluang. Sebagai tambahan, sepanjang 3 pertandingan, Cile mendapat 20 tendangan penjuru, dua kali lipat yang diperoleh Peru--juara grup B. Sungguh, sang juara bertahan punya banyak PR. Bertemunya Meksiko dengan Cile pada 8 besar tentu akan menjadi pertandingan menarik karena keduanya punya tendensi menguasai bola secara masif.

Pelanggaran dan Hukuman

Cukup wajar kiranya jika kita mendapati Venezuela sebagai pemimpin dalam urusan pelanggaran dengan angka 48. Meksiko kemudian menjadi negara dengan jumlah pelanggaran paling sedikit, tapi itu juga di angka 30 alias tidak signifikan bedanya. Venezuela pula yang tumben akur sama Amerika Serikat dengan 8 kartu kuning yang diperoleh sepanjang babak penyisihan. Tim paling bersih? Justru Kolombia! Hanya 2 kartu kuning dari 46 pelanggaran--nomor dua terbanyak sesudah Venezuela--membuat sepertinya Kolombia adalah tim yang paling efektif dan mantap dalam melakukan pertahanan.

Konklusi

Sekadar utik-utik dari angka itu tadi, mari kita menerawang 8 besar Copa America Centenario ini.

Amerika Serikat bikin 5 gol, sementara Ekuador 6. Ekuador unggul jumlah, namun dari rasio, Amerika Serikat lebih unggul. Keduanya sama-sama kebobolan dua. Ditambah riwayat tendangan sudut yang dimiliki ada kemungkinan Ekuador yang menang. Ya, dari sisi angka-angka sungguh tidak ada yang istimewa dari Tim Nasional Amerika Serikat kecuali berhasi clean sheet di babak kedua.

Peru ketemu Kolombia juga cukup ramai. Efektivitas sama-sama di kisaran 30% dengan jumlah gol lebih banyak milik Kolombia. Penguasaan bola juga beda tipis, 46% sama 47%. Mungkin faktor tendangan penjuru memberikan pengaruh. Boleh jadi Kolombia unggul.

Meksiko melawan Cile jadi yang paling rame. Seperti saya jelaskan di awal hingga tengah tulisan, Cile adalah tim yang cukup banyak paling-palingnya. Adu possesion akan jadi warna yang menarik plus tampaknya juga akan terbuka dengan 6 gol sebagai modal Meksiko dan 7 gol milik Cile. Pertandingan ini masih ketat, semuanya tergantung bursa teruhan dan mood Bravo. Kalau mainnya seperti lawan Panama, dijamin mereka segera sampai ke Santiago.

Adapun Argentina melawan Venezuela itu sudah hampir pasti dimenangkan Argentina jika kita mengacu pada angka-angka statistik pertandingan. Tapi jika kita campurkan dengan konteks politik dan semangat membangun bangsa, siapa tahu akan berbeda.

Satu hal yang pasti, di pagi hari jangan lepas dari Kompas TV, supaya kita bisa menyimak 8 besar Copa America Centenario ini.

Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun