Tendangan jarak jauh Andros Townsend berhasil menyelamatkan Inggris dari kekalahan melawan Italia pada 31 Maret silam di Juventus Stadium. Gianluigi Buffon tidak dapat menjangkau bola di sisi kanan gawang, sementara Joe Hart tidak dapat menjangkau sundulan Graziano Pelle di sisi kiri gawang yang sama.
[caption id="" align="aligncenter" width="492" caption="sumber: mirror.co.uk"][/caption]
Laga di kota Turin itu kiranya justru mengingatkan kita pada sebuah laga serupa hampir 15 tahun silam yang juga digelar di kota yang sama, kala itu masih di Delle Alpi. Markas Juventus juga. Lebih menarik lagi jika kita menyimak komposisi starting line up kedua kesebelasan, dan berikut beberapa fakta uniknya.
1. Gianluigi Buffon
Makhluk yang satu ini memang nggak ada matinya. Selepas Francesco Toldo--yang memang lebih tua--Buffon semacam tidak punya pesaing. Ada sih Salvatore Sirigu, tapi melihat dia dibobol dua kali sama pemain nggak terkenal dari Bulgaria, kiranya nama Buffon masih tetap dianggap nomor 1. Nah, ternyata, Buffon juga menjadi starter di laga 15 November 2000 dan berhasil membukukan clean sheet. Buffon adalah satu-satunya pemain sisa laga tahun 2000 itu yang masih bermain di laga tahun 2015 ini. Lima belas tahun silam, Buffon masih seorang bintang di Parma.
2. Lazio dan AS Roma
Pada laga tahun 2000, klub ibukota Italia yakni Lazio dan AS Roma sama-sama diwakili oleh Alessandro Nesta dan Marco Delvecchio. Tanpa disangka dan tanpa diduga, nama Alessandro dan Marco ternyata juga menjadi wakil ibukota untuk laga melawan Inggris di tahun 2015 ini. Ya, tersebutlah nama Marco Parolo dari Lazio yang bahu membahu bersama Alessandro Florenzi dari AS Roma di lini tengah Azzuri. Kebetulan?
3. Milan
Kalau di laga tahun 2000, tim kota mode AC Milan menyumbang sampai 3 pemain dalam diri Paolo Maldini, Demetrio Albertini, dan Gennaro Gattuso sang pencetak gol kemenangan, maka di laga tahun 2015, AC Milan sama sekali tidak menyumbang pemain di starting line up. Malah si tetangga nan cakep, Inter, yang tidak menyetor satu pemainpun di skuad tahun 2000 yang tampil memberikan sang kapten Andrea Ranocchia di lini pertahanan yang digempur oleh Wayne Rooney dan Harry Kane.
4. The Magnificant Seven
Liga Italia di era 2000-an mengenal The Magnificant Seven. Posisi tujuh besar nyaris selalu dihuni oleh Inter, AC Milan, Juventus, AS Roma, Lazio, Fiorentina, dan Parma. Itu-itu saja yang rebutan. Pasca bangkrutnya Fiorentina, kolapsnya Parma--dan sekarang kolaps lagi--, berikut juga Calciopoli yang dilakukan Juventus maka tatanan ini berubah. Namun profil The Magnicifant Seven sebenarnya sudah tampak di skuad 2000 melawan Inggris. Hanya Stefano Fiore yang berasal dari klub di luar Magnificant Seven. Fiore kala itu membela Udinese, dan enam bulan sesudah laga melawan Inggris, dia gabung ke Lazio. Pertanda bubarnya The Magnificant Seven jelas tampak di skuad 2015 ini karena hanya Juventus, Lazio, AS Roma, dan Inter yang menyumbang nama masuk starting line up. Sisanya? Ada Empoli, ada Sampdoria, ada Torino, dan ada Southampton. Sesuatu yang tidak akan terjadi 15 tahun silam ketika pemain dari klub semacam Empoli merangsek masuk tim nasional.