Mohon tunggu...
Alexander Arie
Alexander Arie Mohon Tunggu... Administrasi - Lulusan Apoteker dan Ilmu Administrasi

Penulis OOM ALFA (Bukune, 2013) dan Asyik dan Pelik Jadi Katolik (Buku Mojok, 2021). Dapat dipantau di @ariesadhar dan ariesadhar.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Kematian Menjadi Visualisasi Massa

21 Oktober 2011   08:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian Kolonel Moammar Khadafy menjadi berita umum. Namun bukan itu masalahnya. Persoalannya adalah visualisasi penderitaan diktator puluhan tahun itu di depan massa.

Kita menyaksikan bagaimana banyak media menampilkan gambar Khadafy bersimbah darah, dalam keadaan hidup dan lantas dalam keadaan mati. Okelah beberapa media masih melakukan blur pada bagian yang kurang etis .Tapi tinggal masuk ke google saja sudah membuat gambar itu muncul dengan terang benderang.

Lepas dari apa yang telah dilakukan oleh Khadafy bagi Libya, ketika kematian tampak jelas secara visual (video dan foto), saya menjadi miris. Inilah bentuk kematian manusia? Berdarah-darah, dihajar, direkam video, dan lantas sesudah mati, difoto, jadi headline.

Saya sengaja nggak menampilkan gambarnya disini meskipun di google bisa saya cari.

Saya cuma masih ngeri, betapa sekarang kematian keji macam itu ternyata telah menjadi konsumsi publik dan tervisualisasi massa. Saya nggak bayangkan kalau ada anak kecil yang melihat.

Saya hanya memakai pola pikir, mungkin ini dampak dari berbuat tidak baik (represif, dll yang dituduhkan ke kolonel Khadafy).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun