* * *
Sesudah makan siang dengan kenyang (thanks Yamaha!), diadakan coaching clinic sebentar perihal safety riding. Dan sesudah itu tibalah saatnya mencoba kemampuan R25!
Sejujurnya saya sudah sangat lama tidak naik motor kopling manual. Mendaftar Kompasiana Nangkring ini juga separuh nekat. Belum lagi fakta bahwa motor kopling yang saya tunggangi dulu kapasitasnya hanya separuh R25. Agak ngeri-ngeri sedap juga. Makanya saya mencoba mencicipi R25 versi Dyno dulu. Ini modelnya mirip simulator, tapi motornya beneran. Supaya nggak lari, motornya dipegangi plus roda belakangnya diberi landasan berputar. Soalnya, fase ini adalah untuk mengetes kemampuan maksimal. Kalau tiba-tiba lari, matilah awak.
Di booth ini saya jadi tahu perihal shifting lamp yang memberikan informasi kepada rider untuk mengganti transmisi. Selama ini kita kan mengganti berdasarkan feeling. Makanya Bapak saya hobi sekali tanjakan pakai transmisi 3, bahkan pernah 4 karena memang feelingnya demikian. Fitur ini ada di atas dashboard dengan lampu putih.
Begitu masuk gigi 1, mesin langsung berputar cepat sehingga saya harus buru-buru naik ke 2, 3, dan seterusnya 6 sesuai arahan shifting lamp. Angka 196 km/jam adalah capaian maksimal saya di booth ini. Sepertinya juga terjadi di beberapa peserta lainnya. Sebuah angka yang nggak akan tercapai di Jalan Percetakan Negara Jakarta jam 07.40 pagi di hari kerja :)
Karena sudah dapat lagi feel ngopling, saya lalu test ride Yamaha R25-nya. Kebetulan karena belakangan, jadi saya bisa ambil yang desainnya mirip punya Rossi dan Lorenzo di MotoGP. Sebanyak dua lap diberikan kepada masing-masing peserta, dan saya juga mengambil jatah tersebut. Rute awalnya adalah zigzag, dan saya langsung ngeri takut goyang dan harus menopang 166 kg dengan kaki saya. Nggak oke juga. Untungnya, walau beratnya sampai 166 kg, begitu dibawa rasanya enteng. Jadi saya bisa meliuk diantara cone dengan baik. Boleh juga dicoba liukannya di Jalan Percetakan Negara jam 07.40 pagi di hari kerja. Sayangnya sirkutinya pendek, jadi cuma sempat dapat transmisi 3 eh sudah keburu finish. Kebayang saja membawa R25 ini di jalan-jalan sekitar Alam Sutera yang lumayan mulus dan cocok untuk melaju kencang.
Pukul 4 sore, ditemani hujan yang tiba-tiba hadir, para Kompasianer menyelesaikan Nangkring bersama Yamaha R25 yang sporty dan high performance, sekaligus membenarkan bahwa R25 adalah motor superbike yang bisa dikendarai setiap hari. Sebuah hari yang keren untuk mencicipi sebuah inovasi baru dari Yamaha yang semakin di depan!
Salam!
PS: foto bersama R25 saya pajang di media sosial, dan teman saya yang bekerja sebagai engineer langsung komentar, "woi, punya kompetitor itu!" :p