Di Tepian Jalan
Di tepian jalan, Â
seorang lelaki duduk di antara roda yang tak pernah diam, Â
keranjang tahu gejrotnya menjadi saksi bisu Â
betapa hidup kadang hanya soal menunggu. Â
Ia meracik tahu dengan tangannya yang kasar, Â
mencampur sambal pedas dengan peluh yang tak pernah kering. Â
Setiap potongan tahu, Â
seperti serpihan cerita yang tak sempat ia selesaikan. Â
Lampu lalu lintas berganti warna, Â
tapi hidupnya tetap abu-abu. Â
Angkot merah berlalu, Â
membawa penumpang yang sibuk menghitung jarak Â
tanpa sempat bertanya harga tahu yang ia jual. Â
"Aku menjual kenangan," katanya pada angin, Â
yang hanya lewat, Â
membawa bau bawang dan gula aren. Â
Tapi tak ada yang mendengar, Â
selain dirinya sendiri, Â
dan arloji tua yang berhenti di waktu yang sama Â
bertahun-tahun lalu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI