Mohon tunggu...
Arie Riandry Ardiansyah
Arie Riandry Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Studi Agama Agama

Suka menulis macem-macem

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Seni Mengucapkan Selamat Tinggal

28 September 2024   08:05 Diperbarui: 28 September 2024   08:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menunggu kucing kecil yang biasa kau kirimkan padaku

Pada sebuah nada yang tak pernah berbunyi.

Aku bersembunyi pada kata mungkin yang kamu sering ucapkan

Dirimu bilang kita dijalan yang masing-masing, yang asing, sampai pada kata saling.

Kita mungkin tahu, ucapkan selamat tinggal itu tak seharusnya kau ucapkan

Karena kedua bibirmu basah dipenuhi air mata.

Tak ada yang lebih kejam dari sebuah perpisahan yang diambil secara sadar

Perpisahan mengajarkan kata mungkin bisa, kembali, dan tidak ada.

Kita adalah sepasang buku kecil yang disobek, yang lama meskipun disatukan atau juga tidak mungkin menyatu.

Kita kemudian menciptakan keadaan yang buruk, kita kemudian saling menyakiti satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun