Aku menunggu kucing kecil yang biasa kau kirimkan padaku
Pada sebuah nada yang tak pernah berbunyi.
Aku bersembunyi pada kata mungkin yang kamu sering ucapkan
Dirimu bilang kita dijalan yang masing-masing, yang asing, sampai pada kata saling.
Kita mungkin tahu, ucapkan selamat tinggal itu tak seharusnya kau ucapkan
Karena kedua bibirmu basah dipenuhi air mata.
Tak ada yang lebih kejam dari sebuah perpisahan yang diambil secara sadar
Perpisahan mengajarkan kata mungkin bisa, kembali, dan tidak ada.
Kita adalah sepasang buku kecil yang disobek, yang lama meskipun disatukan atau juga tidak mungkin menyatu.
Kita kemudian menciptakan keadaan yang buruk, kita kemudian saling menyakiti satu sama lain.