Sudah berbulan-bulan warna itu tidak luntur
tetap putih meski berkali-kali di jemur
panas mataku
sudah berganti musim pun tak pudarÂ
kian cemerlangÂ
meski berulang-kali dikenakan amarah 'tuk menggantung kecewa setinggi tiang
mereka hanya sepasang wajah remaja yang menua oleh prahara dari cinta durja yang berserakanÂ
yang mengulum senyum dari deburan ombak laut kering hatiku
(sebab mengakui sendiri; menyulam mimpi meski berwarna-warni di malam hari tetaplah gelap)
adalah aku sekeping hati tua yang menanam percaya bahwasanya sesuatu yang putih akan ternoda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!