Mohon tunggu...
Arie Poernama
Arie Poernama Mohon Tunggu... Arsitek - ariepoernama.com

Pembelajar. belajar banyak kata dari aktivis kompasianer, bukan komentator ulung apalagi addict kaskuser.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jam Pasir Kehidupan

19 Juli 2016   16:35 Diperbarui: 19 Juli 2016   16:41 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan hidup laksana sebuah jam pasir

Yang di dalamnya mengalir debu-debu nsejarah

Setiap perbuatan yang kita lakukan

akan tersimpan sebagai amalan kehidupan

seperti butir-butir debu yang senantiasa menumpuk

Jam pasir tidak boleh dibalik

Sebelum habis seluruh pasir di atasnya

Kita pun tak bisa kembali menatap masa lalu

Sebelum semuanya tertunaikan

Jam pasir kehidupan hanya akan dibalik

pada hari perhitungan

Dimana sebutir pasirnya akan sangat memiliki arti

Sudah cukupkah butir pasir terbaik yang kau kumpulkan?

Renungkanlah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun