Meski memiliki tema yang sama, cerita pada tiap-tiap cerpen mampu memancarkan sinarnya masing-masing dengan gaya penulisan yang berbeda-beda.Â
Pengarang-pengarang dengan beragam latar tempat dan budaya membuat buku kumpulan cerpen ini penuh warna. Mengangkat isu tentang mitos, ritual dan pantangan di berbagai desa di Indonesia, menampakkan dunia-dunia tersembunyi di balik kehidupan kota yang modern.
Buku Tragedi Cinta Bai Lima merupakan kumpulan cerpen-cerpen pemenang lomba dan pilihan Terakota pada tahun 2020, yang kemudian diterbitkan pada tahun 2021.Â
Cerita dengan judul Tragedi Cinta Bai Lima, Azimat, Mereka Telah Naik ke Surga, Darmayu, Geman Sangkolan Mbak Kasiya, Pasar Janda, Pertunjukan Gaib, Kisah Sebilah Keris, Perempuan Kemuning Jawa, Lebu Ketiup Angin, Mitos Lantai Dua, Asrar Suara, Perempuan dalam Tubuh Gelisah, Dewi Sri di Ujung Jawa mengisi buku kumpulan cerpen ini secara berurutan.
Cerita diawali sesuai dengan judul yang menamai buku ini, Tragedi Cinta Bai Lima karya Anggi Gayatri Purba.Â
Cerpen yang berhasil meraih juara pertama ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang masih muda, dipercaya diganggu oleh roh dewa air karena telah melanggar aturan dilarang buang kotoran di sungai.Â
Sering diingatkan, tetapi gadis itu masih saja berkali-kali kedapatan saat buang kotoran di sungai. Selama lima tahun ibu Bai Lima berusaha untuk melepaskan gangguan itu dari anaknya.Â
Cerpen ini juga mengisahkan cintanya Bai Lima pada Teu Ronganga, kakak iparnya, yang telah lama ditinggal mati istrinya. Baginya hanya ia seorang lah yang paling menyerupai kakaknya, sehingga ia yakin betul jika Teu Ronganga pun mencintainya.Â
Namun sayang, cintanya ternyata tak terbalaskan karena Teu Ronganga sudah menaruh hati pada wanita lain.Â
Merasa usahanya merawat diri sia-sia, ia pun mengakhiri hidupnya. Kisah cinta yang tragis ini juga diceritakan pada cerpen selanjutnya yang berjudul Azimat yang ditulis oleh Annisa Widya Shafira.Â