Rematik adalah kondisi yang menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada persendian. Kondisi ini dapat menyerang sendi apa pun, tetapi lebih sering terjadi pada tangan, lutut, pergelangan kaki, dan tulang belakang. Rematik dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang karena membatasi mobilitas dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.
Penyebab utama rematik adalah peradangan. Peradangan sendi dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti cedera, infeksi, atau kondisi medis tertentu seperti lupus atau arthritis. Dalam beberapa kasus, penyebab rematik tidak diketahui.
Gejala rematik meliputi nyeri sendi, pembengkakan, kekakuan dan kesulitan dalam bergerak. Beberapa penderita rematik juga mungkin mengalami demam, lelah, dan kehilangan berat badan. Diagnosis rematik biasanya didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium.
Meskipun rematik biasanya terjadi pada usia lanjut, namun kini semakin banyak penderita rematik pada usia muda. Berikut adalah beberapa faktor penyebab rematik pada usia muda:
Faktor genetika
Faktor genetika memainkan peran penting dalam timbulnya penyakit rematik. Seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami rematik jika memiliki riwayat  mereka memiliki riwayat penyakit dalam keluarga. Studi menunjukkan bahwa beberapa gen yang memainkan peran dalam rematik, termasuk gen yang mempengaruhi proses peradangan dan respon imun.
Sebagian besar kasus rematik memiliki komponen genetik dan lingkungan. Sehingga jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami rematik, mereka memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Namun, ini tidak berarti bahwa ia pasti akan mengalami rematik.
Penelitian lanjutan sedang dilakukan untuk memahami bagaimana faktor genetika dan lingkungan bekerja bersama-sama dalam mempengaruhi timbulnya rematik. Â Hasil penelitian ini dapat membantu mengembangkan perawatan yang lebih efektif untuk penderita rematik.
 Kelebihan Berat Badan
Ketika seseorang memiliki berat badan yang berlebih, maka sendi-sendi harus bekerja ekstra keras untuk menopang berat badan tersebut. Ini dapat menyebabkan stres dan overuse pada persendian, sehingga membuat peradangan menjadi lebih buruk. Sendi-sendi yang paling sering terkena dampak dari kelebihan berat badan adalah sendi lutut dan sendi pinggul.
Kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak dalam darah, yang dapat memperparah peradangan dan radang sendi. Oleh karena itu, menjaga berat badan tetap stabil dan menjalani gaya hidup sehat yang mencakup diet seimbang dan aktivitas fisik teratur sangat penting untuk mencegah dan mengatasi rematik.