Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa itu Pembohong Patologis ?

5 Juli 2024   10:46 Diperbarui: 5 Juli 2024   10:51 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh Lingkungan: Lingkungan yang mendukung atau tidak menentang kebohongan juga dapat memainkan peran dalam mengembangkan kebiasaan berbohong patologis.

  • Masalah Psikologis Lainnya: Kondisi seperti kecemasan atau depresi juga dapat berhubungan dengan kebohongan patologis, meskipun hubungan ini tidak selalu langsung.

  • Dampak dari Pembohong Patologis

    Kebohongan patologis dapat memiliki dampak yang signifikan, baik bagi individu itu sendiri maupun orang-orang di sekitarnya:

    1. Hubungan yang Rusak: Kebohongan yang terus-menerus dapat menghancurkan kepercayaan dan merusak hubungan personal maupun profesional.

    2. Kehilangan Reputasi: Individu yang dikenal sebagai pembohong patologis mungkin mengalami penurunan reputasi di mata orang lain.

    3. Masalah Hukum: Kebohongan besar atau yang melibatkan penipuan dapat menyebabkan masalah hukum.

    4. Dampak Psikologis: Kebohongan yang konstan dapat menyebabkan stress dan kecemasan baik bagi si pembohong maupun orang-orang di sekitarnya.

    Mengatasi Pembohong Patologis

    Mengatasi pembohong patologis dapat menjadi tantangan yang signifikan. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

    1. Terapi: Terapi psikologis atau konseling dapat membantu individu memahami dan mengatasi perilaku mereka. Terapi kognitif perilaku (CBT) sering kali digunakan untuk membantu mengubah pola pikir dan perilaku yang merugikan.

    2. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun