Kontroversi dan Risiko
Meskipun kratom memiliki banyak penggemar dan dianggap aman oleh beberapa orang, ada juga sejumlah kontroversi dan risiko yang perlu diperhatikan:
Potensi Ketergantungan
Seperti opioid lainnya, penggunaan kratom dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis. Gejala penarikan kratom meliputi kecemasan, insomnia, mual, dan nyeri tubuh.
Efek Samping
Penggunaan kratom dapat menyebabkan sejumlah efek samping, seperti mual, muntah, mulut kering, sembelit, dan kehilangan nafsu makan. Dalam kasus yang lebih parah, penggunaan kratom dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati, kejang, atau bahkan kematian.
Regulasi dan Legalitas
Kratom berada di bawah pengawasan ketat di banyak negara. Beberapa negara, termasuk Australia, Malaysia, dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat, telah melarang penggunaan dan penjualan kratom. Di Indonesia, kratom masih legal tetapi penggunaannya diawasi, dan ada rencana untuk mengatur atau melarangnya di masa depan.
Kesimpulan
Kratom adalah narkoba jenis baru yang menarik banyak perhatian karena potensi manfaat dan risiko yang terkait dengannya. Meskipun memiliki sejarah penggunaan tradisional yang panjang sebagai obat herbal, kratom juga menimbulkan kontroversi karena potensi ketergantungan dan efek sampingnya. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memahami risiko yang terkait dengan penggunaan kratom dan mematuhi regulasi yang berlaku di negara mereka. Sebagai masyarakat, kita perlu mengedukasi diri sendiri dan berdiskusi dengan para ahli medis untuk membuat keputusan yang bijak mengenai penggunaan kratom.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H