Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dianggap Bodoh karena Sering Bertanya, Apakah Benar Demikian?

2 Juni 2024   11:51 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:06 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membangun Kepercayaan Diri: Ketika pertanyaan kita dijawab, kita merasa lebih percaya diri dalam pemahaman kita dan lebih yakin dalam kemampuan kita untuk belajar dan memahami hal-hal baru.

  • Menciptakan Diskusi yang Lebih Kaya: Bertanya sering kali memicu diskusi yang lebih mendalam dan bermakna, yang dapat memperkaya pembelajaran semua orang yang terlibat.

  • Contoh Nyata

    Tokoh-tokoh besar seperti Albert Einstein dan Isaac Newton terkenal karena rasa ingin tahu mereka yang luar biasa. Einstein pernah berkata, "Saya tidak memiliki bakat khusus. Saya hanya sangat penasaran." Rasa ingin tahu ini mendorong mereka untuk bertanya, meneliti, dan pada akhirnya, membuat penemuan besar yang mengubah dunia.

    Kesimpulan

    Menganggap seseorang bodoh karena sering bertanya adalah pandangan yang salah dan tidak adil. Bertanya adalah tanda kecerdasan dan keingintahuan, dua sifat yang sangat penting dalam pembelajaran dan inovasi. Dengan mengajukan pertanyaan, kita membuka diri untuk belajar lebih banyak, memahami lebih dalam, dan berpikir lebih kritis. Oleh karena itu, kita harus merangkul dan mendorong budaya bertanya, baik di lingkungan pendidikan maupun di tempat kerja.

    Jadi, apakah benar bahwa sering bertanya berarti bodoh? Jawabannya jelas: tidak. Justru sebaliknya, sering bertanya adalah tanda dari kecerdasan yang berkembang dan keinginan untuk terus belajar. Mari kita hargai dan dorong pertanyaan sebagai bagian penting dari perjalanan kita menuju pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun