Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dianggap Bodoh karena Sering Bertanya, Apakah Benar Demikian?

2 Juni 2024   11:51 Diperbarui: 2 Juni 2024   12:06 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertanyaan sering dianggap sebagai tanda ketidaktahuan atau kebodohan. "Tidak ada pertanyaan bodoh," mungkin adalah frasa yang pernah kita dengar, tetapi dalam kenyataannya, sering kali mereka yang sering bertanya dianggap kurang cerdas atau kurang paham. Namun, apakah anggapan ini benar? Mari kita telaah lebih lanjut.

Pentingnya Bertanya dalam Proses Belajar

Bertanya adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, bertanya menunjukkan keinginan untuk memahami lebih dalam suatu topik. Ketika seorang siswa bertanya, mereka sebenarnya sedang berusaha menjembatani celah dalam pemahaman mereka. Bertanya adalah cara untuk menggali informasi yang lebih mendetail dan mendapatkan klarifikasi yang diperlukan untuk memperkuat pengetahuan.

Bertanya dan Kecerdasan

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering bertanya cenderung lebih cerdas dan kritis dalam berpikir. Menurut artikel di Psychology Today, bertanya adalah tanda dari pemikiran analitis dan keingintahuan intelektual yang tinggi. Mereka yang sering bertanya tidak menerima informasi begitu saja; mereka ingin memahami "mengapa" dan "bagaimana" sesuatu bekerja. Ini adalah karakteristik orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan dorongan untuk belajar terus-menerus.

Mengatasi Stigma Sosial

Meskipun bertanya memiliki banyak manfaat, stigma sosial sering kali membuat orang ragu untuk bertanya. Dalam lingkungan sosial tertentu, bertanya bisa dianggap sebagai tanda kelemahan atau ketidaktahuan. Ini dapat menyebabkan orang menahan diri untuk bertanya, yang pada akhirnya menghambat proses pembelajaran mereka.

Cara mengatasi stigma ini adalah dengan menciptakan budaya di mana bertanya dihargai. Di kelas atau tempat kerja, penting bagi pemimpin dan pendidik untuk mendorong pertanyaan dan tidak mengkritik mereka yang bertanya. Ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung, di mana setiap orang merasa nyaman untuk berbagi dan mencari klarifikasi.

Keuntungan dari Bertanya

  1. Mendapatkan Pemahaman Lebih Baik: Dengan bertanya, kita bisa mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam dan mengklarifikasi poin-poin yang mungkin tidak kita mengerti sebelumnya.

  2. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Bertanya membantu kita untuk berpikir lebih kritis tentang informasi yang kita terima dan tidak hanya menerimanya begitu saja.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun