Keempat, kemitraan dengan sektor swasta harus diperkuat. Banyak perusahaan besar di Indonesia yang memiliki sumber daya untuk mendukung pengembangan olahraga, baik dalam bentuk sponsor maupun penyediaan fasilitas. Pemerintah harus menciptakan insentif bagi sektor swasta untuk berinvestasi di bidang olahraga, seperti pemberian keringanan pajak atau pengakuan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Kelima, perlu ada peningkatan dalam aspek manajerial dan kepemimpinan di dalam organisasi olahraga. Pemimpin olahraga yang kompeten dan visioner adalah kunci untuk membawa perubahan. Mereka harus mampu mengelola sumber daya dengan efisien, membangun hubungan baik dengan berbagai stakeholder, serta memiliki visi jangka panjang untuk memajukan olahraga Indonesia di kancah internasional.
Olimpiade 2024 di Prancis memberikan cerminan dari kondisi olahraga Indonesia saat ini. Meskipun ada beberapa cabang olahraga yang berhasil membawa pulang medali, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Persiapan menuju Olimpiade 2028 di Amerika Serikat harus dimulai dari sekarang, dengan fokus pada pengembangan atlet secara berkelanjutan, diversifikasi cabang olahraga, pemanfaatan teknologi, kerjasama dengan sektor swasta, dan peningkatan kepemimpinan dalam manajemen olahraga.
Jika Indonesia dapat menerapkan strategi-strategi tersebut, bukan tidak mungkin kita akan melihat bendera merah putih berkibar lebih sering di panggung Olimpiade 2028, dengan prestasi yang membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia.