Hal inilah yang membuat masyarakat mulai meninggalkan media cetak dan lebih memilih media online. Media-media besar yang dulunya hanya berbasis media cetak, sekarang sudah menambah publikasinya menjadi media online yang dapat diakses dengan mudah melalui internet.Â
Perkembangan portal-portal media online menjadi drastis sejak kemunculan detik.com di kalangan masyarakat Indonesia. Perkembangan ini juga diikuti oleh media-media lainnya seeprti Kompas.com, Okezone.com, Kompasiana.com yang merupakan User Generated Content, Yahoo! yang merupakan media aggregator, hingga Tirto.id yang merupakan punk media, dan masih banyak media lainnya (Widodo, 2020, h. 44-47)
Lantas bagaimana perkembangan jurnalisme di Indonesia?Â
Jurnalisme multimedia menjadi jawaban atas bertahannya industri jurnalistik di Indonesia. Apa itu jurnalisme multimedia dan bagaimana bisa berkembang? Jurnalisme multimedia adalah jurnalisme yang memiliki bentuk baru dalam memproduksi sebuah berita atau informasi, yaitu dengan menggabungkan elemen-elemen, seperti teks, foto, audio, video, grafik dan animasi menjadi satu (Widodo, 2020).Â
Hadirnya jurnalisme multimedia ini memberikan cara pandang lain bagi pembacanya dalam membaca suatu berita atau informasi. Multimedia memberikan pengalaman baru dalam mengonsumsi sebuah berita yang tidak hanya berbasis pada teks, sehingga bisa membuat pembaca berinteraksi dengan berita yang disampaikan (Parahita, Abrar & Monggilo, 2021, h. 7-8).Â
Jika sudah mengetahui apa itu jurnalisme multimedia, sekarang kita perlu tahu alasan mengapa jurnalisme multimedia bisa bertahan dan berkembang di era yang terus berubah ini. Seperti yang kita ketahui, jurnalisme multimedia ini tidak hanya berbasis pada teks, tapi juga memiliki memiliki elemen-elemen yang menarik minat pembaca, seperti visual gambar, audio dan animasi yang menambah pengalaman pembaca agar lebih dekat dengan berita yang diinformasikan. Berita-berita yang ada di media online juga menyediakan ruang bagi pembacanya untuk berdiskusi dan memberikan feedback, hal yang tentunya tidak tersedia di media cetak. Sehingga, masyarakat bisa terlibat aktif dalam pendistribusian informasi.Â
Yang tidak kalah pentingnya adalah berita dalam jurnalisme multimedia ini dapat dengan mudah diakses kapan saja dan dimana saja melalui jaringan internet. Jadi, pembaca tidak perlu membeli atau berlangganan koran terlebih dahulu untuk memperoleh informasi.Â
Selain itu, berita online juga cepat disebarluaskan. Peristiwa yang terjadi hari ini dapat diinformasikan pada hari ini juga. Sedangkan koran atau majalah perlu melewati beberapa tahapan hingga akhirnya dapat dipublikasikan.Â
Produk jurnalisme multimedia
VIK atau Visual Interaktif Kompas merupakan salah satu produk dari jurnalisme multimedia yang menghadirkan hal-hal baru bagi pembacanya agar menciptakan rasa kenyamanan ketika membaca berita. VIK ini menjadi upaya untuk menghasilkan jurnalisme bentuk baru yang dilakukan oleh Kompas.Â
Buat kamu yang belum tahu VIK itu apa. VIK atau Visual Interaktif Kompas adalah media online yang memuat berita dengan bentuk longform journalism dengan menambahkan elemen-elemen multimedia pada setiap artikel berita yang dipublikasikan secara luas.Â