Siapa disini yang punya hobby menulis? Tahu nggak sih? Siapapun bisa menulis informasi dan berita layaknya seorang Jurnalis. Simak penjelasan di bawah ini ya!
Seiring berkembangnya teknologi dan internet, semua hal menjadi mudah untuk dilakukan siapapun dan dimanapun. Jaringan online menjadikan jarak ruang dan waktu bukan lagi menjadi penghalang. Siapapun dapat memberikan dan menyalurkan ide, gagasan, dan pemikirannya, salah satunya dengan cara menyebarkan tulisan.
Salah satu profesi yang terkenal akan penyebaran berita dan informasi melalui tulisannya adalah jurnalis. Jika dulunya jurnalis hanya dapat menyebarkan informasi atau berita secara konvensional, kini kegiatan jurnalistik dapat dilakukan melalui media baru yang mudah diakses dan mendukung interaksi. Hadirnya media baru yang menggunakan internet tersebut mendorong pembaharuan jurnalisme konvensional menjadi jurnalisme online (Agustin, Sihabudin, & Duku, 2023, h. 65).
Sebelum membahas lebih lanjut lagi, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu jurnalisme online. Menurut Widodo (2020, h. 21) jurnalisme online adalah salah satu kegiatan jurnalistik (mengumpulkan, menyunting, menyebarkan berita) yang dilakukan dengan dukungan teknologi dan jaringan internet. Perkembangan teknologi dan jaringan internet memunculkan satu produk yang disebut dengan blog, wadah yang memungkinkan setiap orang untuk menjadi produsen sekaligus konsumen suatu informasi atau berita (Widodo, 2020, h. 65). Beberapa contoh blog tersebut adalah www.kompasiana.com dan http://blog.liputan6.com.Â
Lalu apa hubungannya antara blog dan jurnalis? Menurut Gaban (dalam Widodo, 2020, h. 65-66) blog yang diakses melalui internet ini dapat memudahkan seorang jurnalis untuk menerbitkan dan menyebarluaskan karyanya tanpa melalui saluran konvensional. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kegiatan menyebarluaskan berita dan informasi melalui internet inilah yang dikenal dengan jurnalisme online.Â
Namun sebelum itu perlu diketahui bahwa kegiatan blogging dan jurnalisme itu berbeda dalam new media, meskipun keduanya saling berhubungan (Mitchell dan Steelat dalam Widodo, 2020, h. 65). Kedepannya, blog tidak hanya berisi seputar jurnalisme, tapi bisa juga sekedar opini, sedangkan jurnalisme memiliki standarnya sendiri. Di sini, blog berfungsi untuk memudahkan jurnalis dalam mempublikasikan karyanya, sehingga tidak perlu mempublikasikan melalui saluran konvensional. Kredibilitas dan standar jurnalisme dalam blog akan teruji seiring berjalannya waktu.
Apa itu Jurnalisme Warga?
Kemajuan dan perkembangan internet yang melaju pesat membuat orang-orang atau warga ingin mengambil andil di dalamnya, menyatakan opini, menyatakan aspirasi, memberikan gagasan, dan sebagainya. Hal inilah yang menjadi dasar dari munculnya jurnalisme warga yang hadir sebagai bentuk perlawanan atas dominasi informasi oleh elite masyarakat tertentu.
Lalu apa sebenarnya jurnalisme warga itu? Menurut Widodo (2020, h. 66) jurnalisme warga adalah aktivitas warga dalam mengambil peran aktif untuk mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan menyebarluaskan informasi serta berita. Sederhananya, jurnalisme warga atau citizen journalism didefinisikan sebagai laporan yang diproduksi oleh seorang yang bukan jurnalis (Sabjan Badio dalam Ritonga, Siregar, & Rasyid, 2022).
Jika dulunya hanya seorang jurnalis profesional yang dapat melakukan kegiatan jurnalistik, kini setiap orang pun dapat melakukan kegiatan jurnalistik ini dengan mengakses internet. Artinya, dengan adanya jurnalisme warga dapat membuat setiap orang tidak lagi menjadi objek, tapi menjadi subjek yang menerbitkan berita atau informasinya sendiri. Hal ini juga dikarenakan media konvensional tidak dapat mewakili aspirasi warga, namun dengan adanya media baru, warga dapat menyuarakan aspirasinya (Widodo, 2020, h. 66).Â
Lalu dimana warga dapat menulis berita dan menyuarakan aspirasinya?
Blog dan media sosial menjadi wadah yang tepat bagi para jurnalis warga untuk dapat mempublikasikan karyanya. Aktivitas jurnalis warga di blog ini biasa disebut dengan nge-blog, yang memanfaatkan Content Management System (CMS). CMS ini berupa software yang memiliki template untuk menulis berita, sehingga penggunanya bisa fokus dalam penulisan konten (Hills dan Lahmars dalam Widodo, 2020, h. 70). Selain itu, media sosial seperti Facebook, YouTube. Twitter, dan sebagainya dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pengguna gadget melakukan kegiatan jurnalisme. Namun, secara spesifik kita akan membahas Kompasiana.
Kompasiana, salah satu wadah bagi Citizen Journalism untuk dapat berpartisipasi dalam menulis dan mempublikasikan karyanya, mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan menyebarluaskan informasi serta berita.. Portal media ini didirikan pada tahun 2008 oleh Kompas Group. Platform blog sekaligus publikasi online ini memfasilitasi penggunanya untuk menyuarakan aspirasi, berbagi informasi, dan sebagainya dalam berbagai macam jenis konten dan artikel, seperti hard news, soft news, feature, opini, dan fiksi tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Konten penulisan yang diunggah dapat berupa teks, foto, dan video yang memudahkan khalayak untuk mencari dan menerima informasi. Kompasiana juga menyediakan pilihan-pilihan kategori yang bisa ditulis, seperti humaniora, olahraga, new world, fiksi, inovasi, dan sebagainya. Selain itu, kompasiana juga menyediakan ruang diskusi bagi masyarakat untuk bisa memberikan feedback atau komentarnya.
Platform ini memberikan kemudahan bagi setiap orang yang baru pertama kali ingin menulis dan mempublikasikannya. Fitur yang lengkap dan tampilan yang sederhana menjadikannya sahabat bagi para masyarakat dan jurnalis warga untuk berbagi informasi dan berita. Setiap penulis di kompasiana juga memiliki kesempatan untuk menjadi headline dan artikel pilihan.Â
Apa tips dan trik menulis artikel atau berita di kompasiana?
Sebagai warga Indonesia juga kita harus bisa bertanggung jawab ketika menulis dan mempublikasikan karya kita agar tidak menimbulkan pertikaian dan merugikan pihak-pihak tertentu. Selain itu, menurut Bob Franklin (dalam Widodo, 2020, h. 69-70) jurnalisme berfungsi untuk membentuk ruang publik. Artinya jurnalis warga sebaiknya menulis berita atau informasi berdasarkan sudut pandang masyarakat, daripada menulis dari sudut pandang kepentingan tertentu.
Lalu bagaimana sih caranya agar kita bisa menulis di kompasiana? Tentunya mudah dan tidak memakan banyak waktu. Kita hanya perlu membuat akun KG media dan melengkapi profil yang diperlukan dan menunggu hingga verifikasinya berhasil. Setelah akun dibuat, kita bisa mulai menulis dengan panduan pembuatan konten yang ada. Langkah-langkah atau cara-cara untuk membuat akun dan menulis konten di kompasiana juga banyak tersedia di situs internet. Jadi bagi kalian yang hobby menulis dan ingin membagikannya kepada khalayak luas tapi ragu atau bingung, kalian tinggal ikuti langkah-langkah tersebut ya!
Langkah terakhir yang dilakukan setelah semua persiapan selesai adalah menulis berita dan informasi. Apa sih tips dan trik yang diperlukan supaya artikel kita banyak yang baca, bahkan bisa menjadi headline?
Tulis artikel yang sedang viral dan booming. Artikel yang sedang viral terjadi lebih dicari oleh masyarakat karena mereka berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Misalnya ketika film Petualangan Sherina 2 segera tayang, maka buatlah artikel seputar film tersebut.
Buatlah tulisan yang menarik. Tulisan yang menarik, informatif, dan berkualitas akan menarik perhatian pembaca agar membaca dan meninggalkan komentar di tulisan kalian.
Buatlah judul yang semenarik mungkin. Judul yang menarik dan unik akan membuat pembaca penasaran dan akhirnya membaca artikel ataupun berita kalian.Â
Gunakan foto yang berkualitas dan relevan. Foto yang relevan dan baik akan mendukung daya tarik pembaca pada artikel yang kalian tulis.
Jangan lupa untuk bagikan tulisan kalian. Share artikel yang kalian buat melalui sosial media dan platform-platform lainnya supaya banyak yang tau dan membaca artikel kalian.
Nah, mudah bukan? Jadi tunggu apa lagi? Buat kalian yang punya hobby menulis dan mau menjadi jurnalis warga, yuk kita sama-sama menulis di kompasiana!
Daftar Pustaka
Agustin, A., Sihabudin, A., & Duku, S. (2023). Trend jurnalisme online pada aplikasi Tiktok (Studi kasus jurnalisme online dalam akun Tiktok @Sripoku.com). Jurnal Multidispliner Kapalamada, 02, 64-72.
Ritonga, M. H. A., Siregar, Y. D., & Rasyid, A. (2022). Citizen journalism dalam pemberitaan di Kota Medan melalui media sosial Instagram Medantalk. Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(12), 2813-2822.
Widodo, Y. (2020). Buku Ajar Jurnalisme Multimedia. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H