Mohon tunggu...
nico
nico Mohon Tunggu... Mahasiswa - writer

Fresh graduate yang memiliki ambisi untuk sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi Pertanian di Kecamatan Kurau: Potensi dan Tantangan Komoditas Unggulan

23 September 2024   01:12 Diperbarui: 23 September 2024   01:16 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 7. Fluktuasi Jumlah Penduduk Kecamatan Kurau 2019-2022 (Dokpri)

Sementara itu, meskipun beberapa desa seperti Panyipatan dan Takisung mencatat produksi yang bervariasi, sebagian besar komoditas lainnya seperti bawang merah, kentang, kubis, dan bawang putih tidak memberikan kontribusi berarti, dengan angka nol pada banyak kategori. Hal ini mengindikasikan kurangnya diversifikasi dalam pertanian di wilayah ini, serta potensi yang belum dimanfaatkan dari beberapa jenis tanaman lain. Desa Bumi Makmur bahkan tidak mencatatkan produksi sama sekali, yang menunjukkan perlunya analisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pertanian di desa tersebut.

Produksi tomat, meskipun tidak setinggi cabai, tetap memiliki kontribusi yang signifikan, dengan total 2.193. Ini menandakan bahwa tomat juga dapat menjadi komoditas yang menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Grafis ini mencerminkan potensi besar dalam meningkatkan hasil pertanian, terutama melalui diversifikasi komoditas dan peningkatan praktik pertanian yang lebih efisien. Intervensi dalam bentuk pelatihan bagi petani serta dukungan dalam akses pasar akan sangat penting untuk mengoptimalkan produksi dan kesejahteraan petani di Kecamatan Kurau. Secara keseluruhan, analisis ini menunjukkan bahwa fokus pada pengembangan pertanian yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memastikan keberlanjutan sumber pangan di masa depan.

Gambar 3. Analisis Produksi Pertanian di Kecamatan Kurau Tahun 2021 (Dokpri)
Gambar 3. Analisis Produksi Pertanian di Kecamatan Kurau Tahun 2021 (Dokpri)

Grafik menunjukkan distribusi produksi komoditas pertanian di Kecamatan Kurau dan sekitarnya pada tahun 2021. Dari data tersebut, terlihat bahwa cabai rawit mendominasi produksi dengan angka yang signifikan, mencapai 7.336. Hal ini menunjukkan bahwa cabai rawit menjadi komoditas unggulan di wilayah ini, kemungkinan karena tingginya permintaan pasar dan kesesuaian lahan untuk budidaya tanaman ini. Selain itu, tomat juga berkontribusi besar dengan total produksi mencapai 1.232, mencerminkan pentingnya komoditas ini dalam memenuhi kebutuhan konsumsi lokal.

Desa Panyipatan dan Takisung menunjukkan potensi yang baik dalam produksi cabai besar, masing-masing dengan 763 dan 660. Desa Batu Ampar juga menonjol dengan produksi cabai besar yang mencapai 1.440, yang menunjukkan bahwa daerah ini memiliki kondisi yang mendukung untuk pertumbuhan cabai. Namun, banyak desa yang tidak menghasilkan beberapa komoditas, seperti cabai keriting dan kubis, yang tercatat dengan angka nol. Ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan keragaman produk pertanian di wilayah tersebut.

Total produksi untuk tahun 2021 mencapai 49.821, yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun terdapat beberapa komoditas dengan kontribusi rendah, fokus pada pengembangan cabai rawit dan tomat dapat memberikan peluang bagi petani untuk meningkatkan pendapatan. Grafik ini juga mencerminkan perlunya intervensi dalam bentuk pelatihan dan dukungan teknis bagi petani, agar mereka dapat mengoptimalkan hasil panen dan mengatasi tantangan yang ada, seperti fluktuasi harga dan perubahan iklim. Dengan demikian, pengelolaan yang baik terhadap potensi pertanian di Kecamatan Kurau sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat serta memastikan keberlanjutan produksi pertanian di masa mendatang.

Gambar 4. Analisis Produksi Pertanian di Kecamatan Kurau Tahun 2022 (Dokpri)
Gambar 4. Analisis Produksi Pertanian di Kecamatan Kurau Tahun 2022 (Dokpri)

Grafik menunjukkan distribusi produksi berbagai komoditas pertanian di Kecamatan Kurau dan sekitarnya pada tahun 2022. Dari data yang tercantum, terlihat bahwa cabai rawit menjadi komoditas dominan dengan produksi yang mencapai 9.794, yang mencerminkan potensi pertanian yang kuat dalam kategori ini. Selain itu, tomat juga menunjukkan kontribusi signifikan dengan total produksi 1.468. Sementara itu, desa-desa lain seperti Panyipatan, Takisung, dan Batu Ampar menyumbang produksi cabai besar dan cabai keriting dengan jumlah yang bervariasi. Panyipatan dan Takisung masing-masing mencatatkan 535 dan 500 untuk cabai besar, sedangkan Batu Ampar menyuplai 730 untuk cabai keriting.

Desa Bumi Makmur menjadi satu-satunya desa yang tidak menghasilkan komoditas selain cabai rawit, mencerminkan keterbatasan dalam sektor pertanian di daerah tersebut. Total produksi seluruh komoditas mencapai 47.343, menunjukkan adanya potensi yang besar untuk meningkatkan sektor pertanian di Kecamatan Kurau. Meskipun ada beberapa komoditas dengan kontribusi rendah, fokus pada pengembangan cabai rawit dan tomat dapat menjadi strategi untuk meningkatkan produktivitas. Data ini memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan peluang yang ada dalam pengelolaan sumber daya pertanian, serta perlunya penguatan dukungan bagi para petani untuk meningkatkan hasil produksi dan kesejahteraan ekonomi mereka.

Gambar 5. Analisis Produksi Pertanian di Kecamatan Kurau Tahun 2023 (Dokpri)
Gambar 5. Analisis Produksi Pertanian di Kecamatan Kurau Tahun 2023 (Dokpri)

Berdasarkan data yang disajikan, terlihat variasi produksi beberapa komoditas pertanian di berbagai wilayah. Misalnya, Kecamatan Panyipatan mencatatkan jumlah produksi tertinggi untuk cabai rawit, mencapai 1.477 kg, serta bawang merah dengan 185 kg. Kecamatan Pelaihari juga menunjukkan angka signifikan, terutama untuk cabai besar (850 kg) dan cabai rawit (4.239 kg). Sementara itu, Kecamatan Bumi Makmur tidak mencatatkan produksi untuk komoditas yang dianalisis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun