Mohon tunggu...
Ariel Dimas
Ariel Dimas Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Pelita Harapan

Pelajar dan pekerja korporasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yang Fana adalah Wajah, Kita Abadi

6 Maret 2020   00:47 Diperbarui: 6 Maret 2020   00:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah mereka yang terus terekspos media membuat mereka dikenal masyarakat luas dan membuat mereka menjadi sebuah standar kecantikan tersendiri bagi banyak orang.

Penelitian yang dilakukan oleh LA Saraswati dalam Riset Tentang Efek Iklan Krim Pemutih di Majalah, menunjukkan bahwa produk pemutih kulit ala Eropa menjadi tren di kalangan perempuan Indonesia. 

Penelitian ini memberikan gambaran bahwa media telah memberikan kontribusi terhadap standar kecantikan Indonesia. Perusahaan kosmetik pun semakin gencar untuk memproduksi pemutih kulit karena ada permintaan yang tinggi.

Banyak sekali iklan produk pemutih kulit yang telah mengubah pola pikir orang Indonesia tentang standar kecantikan. Premis dari iklan produk pemutih kulit biasanya adalah seorang perempuan dengan kulit gelap, tidak pede, lalu setelah menemukan produk pemutih tersebut, kulitnya menjadi lebih cerah, dan seketika menjadi lebih ceria. Masyarakat yang terpapar dengan iklan-iklan seperti ini lama-kelamaan akan mempunyai pola pikir bahwa cantik adalah putih.

Maka dari itu, media sudah seharusnya berani untuk menunjukkan kecantikan asli masyarakat Indonesia. Salah satu pionir dalam hal ini adalah Ponds, yang menampilkan kecantikan asli Indonesia yang beragam. Walaupun masih mempromosikan produk pemutih, tetapi ini merupakan langkah awal dalam merealisasikan kecantikan yang asli. Ponds dengan berani menampilkan 3 perempuan yang mempunyai warna kulit berbeda-beda, dengan slogan "semua warna kulit bisa wow"

Saya harap, semakin banyak media yang mampu dan berani untuk menampilkan kecantikan alami yang ada di Indonesia. Segala macam warna kulit dan bentuk tubuh bisa ditampilkan di media massa. Dengan dimulai dari media, maka tentu gerakan ini dapat menginspirasi setiap perempuan Indonesia untuk mencintai tubuhnya sendiri.

Karena yang fana adalah wajah, kita abadi...
(modifikasi atas puisi Sapadi Djoko Darmono)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun