Mohon tunggu...
Ariel Axel
Ariel Axel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menimba Sejarah di Kota Semarang

29 September 2016   20:47 Diperbarui: 29 September 2016   21:02 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Semarang, adalah sebuah kota dengan topografi yang unik dan mempunyai banyak objek wisata yang dapat menjadi aspek keindahan dari kota ini sendiri. Maka akan sungguh disayangkan apabila aset-aset berharga Kota Semarang hanya didiamkan begitu saja tanpa adanya perhatian dan pemeliharaan lebih lanjut serta pengembangan untuk bidang pendidikan. Karena bangunan-bangunan yang menjadi objek pariwisata di Semarang ini umumnya menjadi saksi bisu dalam setiap peristiwa bersejarah di Semarang.

Sebut saja kawasan Kota Lama , kawasan ini adalah kawasan dimana terdapat banyak peninggalan pada masa kolonialisme Belanda. Maka dari itulah Kota Lama mendapat julukannya karena saat masuk ke kawasan ini akan serasa kembali ke masa lalu dan Kota Lama ini layaknya "mesin waktu" karena bangunan-bangunan yang ada sungguh-sungguh masih orisinil seperti pada tempo dulu.

Kawasan Kota Lama ini adalah kawasan yang sangat cocok dikembangkan untuk pendidikan segala macam tingkatan, mulai dari tingkatan pendidikan dasar seperti SD sampai pendidikan tingkat lanjut seperti Perguruan Tinggi. Kawasan ini dapat dijadikan sarana penunjang pendidikan yang cukup efektif karena di kawasan inilah sebagian besar sejarah Kota Semarang terangkum menjadi sebuah kawasan dengan bangunan-bangunan megah arsitektur Belanda. Kawasan ini dapat dioptimalkan menjadi kawasan untuk studi sejarah di Semarang. Karena sekarang kawasan Kota Lama sudah mulai diperbaiki menjadi kawasan yang sangat menarik, tentunya pemugaran beberapa bangunan ini dimaksudkan untuk menambah unsur menarik dari kawasan Kota Lama ini.

Studi di berbagai tingkatan dapat dilakukan di kawasan ini yaitu sebut saja pada tingkatan SD, anak-anak mungkin dapat mengunjungi Old City 3D Art Museum yang ada di Semarang untuk menarik minat dari anak-anak tersebut untuk berkunjung ke Kota Lama. Dengan dijadikannya Museum Kota Lama sebagai sarana untuk menarik minat anak agar mengunjungi Kota Lama maka paling tidak anak-anak tersebut telah mengenal kawasan ini. Sehingga akan lebih mudah untuk mengenalkan bangunan-bangunan lain di sekitar Kota Lama dengan lebih baik. Karena seperti yang kita tahu bahwa anak SD masih sangat suka terhadap hal-hal yang menarik seperti gambar. Terlebih gambar ini diilustrasikan dalam karya 3D.

Old City 3D Art Museum Semarang (Sumber :travel.kompas.com)
Old City 3D Art Museum Semarang (Sumber :travel.kompas.com)
Pada tingkatan SMP sampai SMA gedung-gedung di Kota Lama dapat dijadikan sebagai pusat penelitian beberapa peristiwa bersejarah yang ada di Kota Semarang. Studi di tingkat SMP dan SMA mungkin dapat memanfaatkan adanya shuttle bus yang sekarang tersedia di Kota Lama. Dengan shuttle bus ini pengunjung dapat diajak berkeliling kawasan Kota Lama dengan disertai informasi-informasi di tiap bangunannya. Tentu saja ini akan sangat berguna bagi pengunjung terutama pelajar di tingkat SMP dan SMA dalam mengenai lebih dalam tentang bangunan-bangunan yang ada di kawasan Kota Lama. Karena pembelajaran dibuat lebih menarik yaitu di shuttle bus. Pengunjung dapat memilih untuk di bagian atas atau bawah untuk sensasi studi yang berbeda karena shuttle bus ini bertingkat.

Shuttle Bus Kota Lama Semarang (Source: hellosemarang.com)
Shuttle Bus Kota Lama Semarang (Source: hellosemarang.com)
Studi di tingkat yang lebih lanjut seperti di Perguruan Tinggi dapat memanfaatkan tiap-tiap bangunan di Kota Lama dengan mengobservasi secara mendalam tentang bangunan-bangunan yang ada di Kota Lama. Sebut saja Gereja Belenduk yang menjadi salah satu landmarkyang cukup terkenal di Kota Semarang. Gereja ini telah berusia lebih dari 200 tahun, maka tentu saja memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi karena bangunan inilah yang mejadi saksi bisu dalam sejarah. Terlebih gereja ini dikenal sebagai gereja yang mempunyai pengaruh besar di Kota Semarang dalam penyebaran agama Kristen. Selain Gereja Belenduk mahasiswa juga dapat menggunakan Taman Srigunting, yaitu taman yang berada di tengah-tengah Kota Lama untuk kegiatan studi mahasiswa pada siang hari ataupun malam hari seperti membuat tugas skripsi atau yang lainnya, karena taman ini merupakan taman yang cukup tenang dan sangat mendukung untuk kondisi belajar.

Gereja Blenduk Semarang (Source: wisatalagi.blogspot.com)
Gereja Blenduk Semarang (Source: wisatalagi.blogspot.com)
Taman Srigunting Semarang (Source : kharisrosyiddin.wordpress.com)
Taman Srigunting Semarang (Source : kharisrosyiddin.wordpress.com)
Yang tak kalah potensial untuk menjadi objek studi di Kota Semarang adalah Kantor Pos Besar Semarang yang ada di Pemuda. Bangunan ini terletak tepat di depan titik nol Kota Semarang yang menjadi salah satu keunikannya. Keunikan yang lain adalah gedung ini merupakan salah satu dari tiga gedung pos di Indonesia yang mempelopori jasa pengiriman surat di Indonesia. Tentu saja gedung ini memiliki arsip-arsip penting yang dapat digunakan sebagai media pelajar dalam mempelajari arsip-arsip penting yang terdapat di Kantor Pos Besar Kota Semarang ini. Tentu saja yang dapat dijadikan bahan studi lagi adalah  tentu saja bangunan di kantor ini yang menjadi salah satu kelebihan kantor pos ini yaitu gaya arsitektur Belanda yang sangat jarang ditemui di kantor pos lainnya.

Kantor Pos Besar Semarang (Source :semarangkuto.blogspot.com)
Kantor Pos Besar Semarang (Source :semarangkuto.blogspot.com)
Sebenarnya masih banyak lagi objek yang dapat dimanfatkan di Kota Semarang untuk menjadi objek studi seperti Lawang Sewu yang juga mempunyai struktur dan arsitektur Belanda. Di depan Lawang Sewu juga terdapat Museum Mandala Bhakti yang tentu saja dapat menjadi acuan studi mengenai “Pertempuran Lima Hari” di Kota Semarang. Kemudian di depan kemudian Kelenteng Sam Poo Kong yang pernah menjadi pelabuhan di Kota Semarang.

Setelah melihat beberapa aset Kota Semarang untuk kegiatan studi seperti yang sudah dijelaskan di atas maka memang sungguh disayangkan apabila aset tersebut hanya dibiarkan saja tanpa adanya perhatian dan perawatan. Maka dari itu sudah selayaknya kita ikut berpartisipasi dalam “menghidupkan” kembali aset-aset yang ada di Kota Semarang ini terutama untuk tujuan studi. Karena dengan mempelajarinya berarti kita akan mengenal dan semakin menaruh kepedulian pada aset yang kita miliki.             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun