Mohon tunggu...
Ariel DewanggaPutra
Ariel DewanggaPutra Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Saya sedang menempuh pendidikan di ISI Surakarta jurusan Film

Selanjutnya

Tutup

Seni

menghidupkan tradisi tari untuk anak anak, ditengah zaman modern melalui tari remo di kampung bakat surabaya

2 Januari 2025   01:15 Diperbarui: 2 Januari 2025   01:28 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan di sanggar tari

Nama Pelatih : Valentine Aqwarinna Gempita, ST., S.Pd

Mengikuti Sanggar Tari sejak SD (di Taman Budaya Jawa Timur / kompleks Gedung Kesenian Cak Durasim Surabaya)

Pendidikan : S1 Teknik Arsitektur dan S1 Pendidikan Guru PAUD

Pekerjaan : Guru TK dan Pelatih Kesenian binaan Disbudporapar Kota Surabaya

1.    Apa nama dan arti dari nama sanggar tari ini?

Nama merupakan sebuah identitas dan juga harapan. Maka dari itu pemberian nama Sanggar Tari Kampung Bakat diharapkan agar anak-anak di Kampung Bakat (wilayah Sono Indah, Sonokwijenan) dapat terus mengembangkan bakat yang dimiliki. Sebab bakat yang tidak dikembangkan dengan baik atau tidak diasah maka akan tenggelam dengan sendirinya. Bakat yang tidak diasah bisa kalah dengan seseorang yang berusaha mengembangkan minatnya. Minat merupakan faktor utama bagi pengembangan bakat. Minat yang tinggi akan membuat anak mampu melakukan sesuatu sekalipun tidak berbakat.

 2.    Kapan sanggar ini didirikan, dan siapa pendirinya?

Tahun 2016 Pak Istoyo, S.Pd (dulunya sebagai Ketua RT lalu berganti menjadi Ketua RW, namun sekarang hanya fokus mengajar Seni Lukis binaan Disbudpar juga di beberapa sekolah) mengajukan/meminta Pelatih Tari kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Surabaya (sekarang berganti nama menjadi Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata). Akhirnya saya pun dihubungi oleh pihak Disbudpar dan ditugaskan untuk mengajar tari di Sanggar Kampung Bakat.

Sebelum di Kampung Bakat, saya mengajar di SMAN 3 Surabaya, yang juga termasuk dalam program Pelatihan Kesenian dari Disbudpar. Namun di awal tahun 2016 program tersebut (mengajar kegiatan tari/ekstrakurikuler tari di sekolah) tidak dilanjutkan.

Kemudian pada pertengahan tahun 2016 Disbudpar mengadakan kembali program tersebut di kampung-kampung yang ada di wilayah Kota Surabaya. Bu Risma (Walikota Surabaya tahun 2010-2020) berharap agar anak-anak di Surabaya bisa belajar berkesenian dan aktif mengikuti kegiatan agar anak-anak di Kota Surabaya tidak kecanduan gawai dan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

3.    Apa visi dan misi sanggar tari ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun