Buah kalimosodo tidak dapat dipaksa tumbuh lebih cepat dengan memecahkan cangkangnya menggunakan alat seperti tang dan penjepit lainnya, sebab seiring pecahnya cangkan akan membuat embrio serta kotiledon menjadi ikut rusak.
Dalam percobaan yang dilakukan penulis, Cangkang kalimosodo akan terbuka secara alami dengan bantuan air, kelembaban tempat tumbuha membuat perekat cangkang akan terlepas dan cangkang akan terbuka. sehingga air dapat masuk dan membuat hormon pertumbuhan menjadi aktif, selanjutnya embrio akan tumbuh membentukan batang dan daun.
Percobaan juga memperlihatkan sifat lemah embrio yang membentuk calon daun jika terkena air hujan secara langsung, calon tumbuhan baru akan mengalami layu dan kemudian mati.
Dari dua hal dalam percobaan tersebut disimpulkan bahwa secara alami kondisi yang mendukung natalitas adalah kelembapan yang tinggi, intensitas cahaya matahari sedang dan  rendahnya frekuensi hujan.
Dengan batasan melalui faktor natalitas tersebut membuat persebaran alami species kalimosodo akan baik pada lokasi tepi perairan (akan tetap lembab meski musim kemarau) dan akan tumbuh sebagai tanaman pelindung tanah dan mempertahankan supply air tanah.
Hal lain yang didapatkan dari analisa kualitatif ini adalah Pohon kalimosodo baik digunakan untuk rehabilitasi lahan dalam rangka konservasi tanah dan air di sekitar pantai .
Subhanalloh, Alloh telah mencipatkan satu tanaman yang dapat secara mandiri dan alami terjaga lokasi persebarannya untuk manfaatnya bagi manusi.
Terimakasih. Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H