Secara etimologi, julukan rubiginosum diambil dari kata "rubiginosa" yang berarti merah-coklat seperti warna buahnya.
Persebaran Katilayu meliputi Australia, Indonesia, Bangladesh, Borneo, Cambodia, China, Himalaya, Hainan, India, Jawa, Laos, Lesser Sunda Is, Malaya, Maluku, Myanmar, Nepal, New Guinea, Nicobar Is., Sulawesi, Sumatera, Thailand, VietnamÂ
Dari informasi website tersebut, katilyu mempunyai manfaat secara herbal diantaranya sebagai Antioksidan, Antikanker , Antimikrobam anti inflamasi dan lain-lain
Di Indonesia keberadaan tanaman ini sudah mulai jarang, Erioglossum rubiginosum tidak terdeteksi pada website https://www.iucnredlist.org/ sebagai website penyedia informasi tingkat persebaran dan populasi tanaman dan hewan dari seluruh dunia, sehingga belum dapat disimpulkan tingkat populasinya sekarang sudah masung "langka" atau belum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H