Mohon tunggu...
Arie Khinazih
Arie Khinazih Mohon Tunggu... -

Penikmat Seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Pertama Menjadi Malam Terakhir

27 Mei 2013   10:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:58 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika cinta melamarku dengan kata ''I LOVE YOU''

akupun tentu menjawab  ''I LOVE YOU TO''

itu adalah wujud kesungguhanku atas pinanganmu

dan kita  duduk di pelaminan bertalam asmara

kita menjadi raja & ratu bahagiya

saat netra dan lidah lidah masih  seteril dari ornaag ke tiga

indahnya malam bersama  mu wahai cinta

dunia  indah bagai milik kita berdua

cintaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.........

kini kau cerikan aku dri dunia cintaku

kau jadikan aku janda kematian

dulu kembang setaman yang mewangikan

berubah  ganda arum cendana penuh linangan air mata

saat roh cinta kau cabut dari jiwa yang lemah

sekaratnya hati  mengiringi sakaratul maut

bibirku terkatup lirih dan berkali''mengucap

jangan tinggalkan aku....aku tak kuat

namun kau  sungguh malaekat yang hebat..

aku terlambat..

kau sudah menggali lubang lahat

dan menguburku dengan cinta sesaat  hingga  cerita tamat.

kaosiung 27-5- 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun