Peningkatan pemanfaatan sumber daya: Virtualisasi memungkinkan beberapa mesin virtual untuk berjalan di satu server fisik, meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang ada.
Peningkatan skalabilitas: Virtualisasi mempermudah penskalaan sumber daya komputasi saat permintaan berubah, memungkinkan bisnis merespons perubahan kebutuhan dengan cepat.
Kontainerisasi adalah level berikutnya dari virtualisasi. Ini melibatkan enkapsulasi aplikasi dan ketergantungannya ke dalam unit mandiri yang disebut wadah. Ini memungkinkan wadah untuk disebarkan, dijalankan, dan dikelola secara mandiri, tanpa menambahkan lapisan abstraksi tambahan ke sistem operasi. Kontainerisasi memiliki manfaat sebagai berikut:
Pemanfaatan sumber daya yang ditingkatkan: Kontainerisasi mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan mengurangi biaya overhead yang terkait dengan virtualisasi.
Peningkatan skalabilitas: Kontainer dapat digunakan dan dikelola secara mandiri, memungkinkan bisnis untuk dengan cepat merespons perubahan kebutuhan dan menskalakan operasi mereka.
Keamanan yang ditingkatkan: Wadah berjalan di lingkungan yang terisolasi, mengurangi risiko pelanggaran keamanan dan meningkatkan keamanan secara keseluruhan.
Layanan Mikro
Microservices adalah pendekatan arsitektur untuk pengembangan perangkat lunak yang melibatkan penguraian aplikasi monolitik besar menjadi layanan independen yang lebih kecil yang dapat dikembangkan, digunakan, dan dikelola secara terpisah. Pendekatan ini memungkinkan fleksibilitas, skalabilitas, dan ketahanan yang lebih besar, karena perubahan dalam satu layanan dapat dilakukan tanpa memengaruhi yang lain. Layanan mikro memiliki manfaat sebagai berikut:
Peningkatan skalabilitas: Layanan mikro memungkinkan bisnis merespons perubahan kebutuhan dengan cepat dan menskalakan operasi mereka.
Ketahanan yang ditingkatkan: Layanan mikro mengurangi risiko kegagalan sistem, karena perubahan dalam satu layanan tidak memengaruhi layanan lainnya.
Kecepatan pengembangan yang ditingkatkan: Layanan mikro memungkinkan pengembangan yang lebih cepat, karena perubahan di satu bagian sistem memerlukan pengujian yang tidak terlalu ekstensif.
Layanan mikro juga membantu meningkatkan penyeimbangan muatan, desain modular, dan otomatisasi dengan memanfaatkan platform kontainer dan aspek arsitektural. Penggunaan kontainer memungkinkan layanan mikro diterapkan dan dikelola secara mandiri, sehingga meningkatkan skalabilitas dan ketahanan. Desain modular layanan mikro memudahkan pembaruan dan pemeliharaan layanan individual, sedangkan penggunaan platform kontainer, seperti Kubernetes, memungkinkan penskalaan otomatis dan pengelolaan layanan mikro.