Mohon tunggu...
Muhammad Ariefuddin
Muhammad Ariefuddin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjadi pembelajar yang Kematian kan membuatnya kelar

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ayah yang Menumbuhkan

18 November 2018   10:05 Diperbarui: 5 Desember 2018   13:14 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                       sumber : https://id.pinterest.com/pin/60798663695257263/?lp=true

Aktivitas nonton film kartun bareng bocah-bocah jadi kebiasaan yang sering kami lakukan. Tak punya TV membuat nobar itu lebih bermakna. Gak rebutan remote untuk mindah channel dan terganggu iklan.

Sengaja kupilih film kartun yang alurnya cepat dan disertai ornamen musik yang kuat. Jika tidak, anak-anak cepet bosen. Narik tombol seek bar bolak balik nyari bagian yang dianggap seru.

Film yang dipilih pun diusahakan selektif. Bukan sekedar yang membuat anak-anak senang saja. Tapi, sebisa mungkin ada nilai yang ikut diserap melalui diskusi untuk menangkap makna.

Saya bukan seorang mania film yang selalu mengikuti rilis film apa saja yang terbaru. Sehingga tak tahu ada sebuah film bagus produksi tahun 2005. ROBOTS. Film balutan Chris Wedge dan Bill Joyce, sebagai penulis ceritanya ini diproduksi oleh Blue Sky Studio Amerika. Rilis 11 Maret 2005. Saya hampir tak percaya jika film Robots ini buatan tahun 2005. Dengan kualitas animasi yang bagus dan instrumen musik yang kekinian seperti baru saja rilis.

Robots, menceritakan seorang eh serobot bernama Rodney. Ia memiliki ayah yang penuh semangat dan gairah. Dan juga robot pun pula istrinya. Unik sekali bagaimana logika penonton dibawa untuk memahami proses robot mempunyai anak.

 Untuk memiliki anak, keluarga robot mendapatkan kiriman paket perangkat robot bayi. Orang tuanya bertugas menyusun hingga si robot bayi benar-benar aktif. Untuk tumbuhnya, si orang tua akan mendapat kiriman suku cadang robot yang disesuaikan dengan postur tubuh usia anak.

Kebetulan keluarga Rodney termasuk menengah ke bawah. Sehingga ia hanya mampu mendapatkan suku cadang robot bekas untuk menyusun tubuhnya. Suatu hari, Rodney diajak ayahnya melihat karnaval. 

Dari rombongan itu muncul sebuah balon raksasa yang berbentuk sesosok Robot. Rodney bertanya ke ayahnya, "Siapakah itu Ayah?" Dia adalah Bigweld, pemilik perusahaan yang membuka peluang membeli temuan siapapun untuk dikembangkan. Rodney mulai tertarik pada sosok Bigweld. Rodney pun diajak ayahnya nonton acara Bigweld di saluran TV. Ada 2 kata-kata Bigweld yang merasuk hingga ke hati Rodney. 

Pertama, "You will be shine, whatever you are made". Kamu akan bersinar dari apapun kau tercipta. Kedua, "Find the need, Fill the need". Temukan kebutuhan, cukupilah kebutuhan itu. Rodney terhipnotis dengan 2 kalimat itu ditambah komentar sang Ayah, "Kamu pasti bisa nak!"

Ayahnya bekerja di restoran besar. Tugasnya sebagai robot pencuci piring. Rodney bangga pada apa yang dilakukan ayahnya. Sewaktu melihat proses ayahnya bekerja. Ia teringat pesan Bigweld "Find the need, Fill the need". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun