Salam sejahtera untuk kita semua.
Untuk menghasilkan hal terbaik, kita perlu niat yang terbaik, mencari dukungan orang- orang terbaik, dan dilakukan dengan cara yang terbaik. Selanjutnya kita jalankan dengan sebaik- baiknya. Cukupkah itu? Tidak, kita perlu campur tangan Allah.Â
Tangan manusia terbatas, sedangkan jangkauan tangan Allah sangat luas. Allah akan membuka jalan- jalan yang masih diselimuti semak belukar, membuka pintu- pintu yang awalnya masih tertutup rapat, mengambilkan harta karun yang terpendam di tengah pasir di Gurun Sahara, menemukan intan di dalam cangkang kerang di tengah dalamnya Samudra Hindia.
Sekarang banyak manusia yang melupakan kuasa Allah. Mereka sudah menyembah harta, takhta dan wanita/pria. Belum lagi, kelompok tertentu yang semakin eksis dengan hujatannya kepada Islam, sehingga perlu kita lawan dengan cara yang elegan dan damai yaitu lewat tulisan dan menyebarkannya ke seantero jagat. Ingat, islam adalah rahmatan lil 'alamin.
Mari, kita buktikan bahwa Allah itu ada dan doa adalah hal terbaik yang bisa dilakukan manusia. Apa yang terbaik menurut kita, belum tentu terbaik menurut Allah. Kita akan menyadari kebenaran atas pilihan-Nya setelah perjalanan dan perenungan yang panjang. Bahkan, mungkin kita tidak mampu mengetahuinya sampai akhir hayat kita karena tingginya ilmu Allah dibandingkan kemampuan kita.
Contoh zaman dahulu adalah mukjizat yang dimiliki Nabi dan Rosul. Namun demikian, manusia zaman sekarang memerlukan bukti terkini. Karena itu, hadirlah NOVEL ini yang menunjukkan amal dan keikhlasanlah yang paling utama, tinggal selanjutnya didorong dengan doa.
Novel ini juga mempermudah dalam mempelajari filsafat/ spiritual islam. Saat ini banyak pengetahuan tentang hipnotis, ruqyah, metode foto, rogoh sukmo, six sense, mata ketiga, hafidz, dll, hanya menonjolkan satu sisi saja. Yaitu kelebihan metode tersebut. Sehingga sangat banyak yang menjadi sombong setelah mampu menguasainya.Â
Seolah-olah, kemampuan itu datang dari diri sendiri. Di sisi lain, kadang mengupasnya tidak tuntas sehingga ada miss link. Istilahnya, mengajari bayi berlari atau memberi pisau kepada anak kecil. Semua harus diajarkan sesuai porsinya dan dengan cara yang tepat.Â
Oleh sebab itu, novel ini hadir untuk kita supaya kembali ke jalan Allah dan dikupas dengan tuntas, tidak setengah- setengah. Bahkan, insan pilihan Allah bukan saja dari golongan kyai/ ustadz.Â
Nyatanya, dua cerita tentang keluarga Samara dan Mbah Mete, merupakan orang biasa yang ternyata tinggi imannya serta keikhlasannya. "....Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" ~ Al Hujuraat (49) : 13.
Apabila dibaca dengan hati seraya mendekatkan diri kepada Allah, akan banyak ilmu dan hikmah yang bisa diambil dari novel ini.