Mohon tunggu...
Arief Setiawan
Arief Setiawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

pecinta kegilaan http://arieflmj.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bergosip Bersama Mahatma Gandhi

12 Februari 2011   18:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:39 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lupa pula, Gandhi menjelaskan inti pasifisme-nya yang senatiasa ia pegang tegus, satyagraha. Beliau menjelaskan inti pokok ajaran Satyagraha yang lembut tapi mematikan itu: pengorbanan, nirkekerasan, pengorbanan diri, serta integrasi antara cara dan tujuan damai. Dunia akan sangat terasa indah bila nilai tersebut nyata dalam kehidupan. “Tak ada hal baru yang bisa ku ajarkan kepada dunia. Kebenaran dan anti-kekerasan sama tuanya dengan gunung-gunung,” imbuhnya.

Satyagraha bukanlah konsepsi mudah. Aku pun bertanya pada Gandhi soal efektivitas laku seperti itu. Bukan untuk menyangsikan kebenarannya, tapi menghadapkannya dengan realitas sesungguhnya. Kenyataan tentang jalan kekerasan yang sering dipakai pihak tertentu agar kehendaknya terpenuhi. Butuh proses panjang karena terkait pembentukan kesadaran.

“Akhir dari kampanye Satyagraha bisa dianggap lebih berharga, hanya ketika, hal ini membuat para Satyagrahi menjadi lebih kuat dan bersemangat dari diri mereka pada awalnya,” jawabnya dengan keyakinan penuh.

Belum tuntas beragam pertanyaan ku sampaikan pada beliau. Seketika, beliau menghilang dari sisi ku, entah ke mana. Bukan dia pergi meninggalkan ku dengan sejuta pertanyaan tersisa. Alarm yang meraung dengan keras membuyarkan mimpi ku tentang “pertemuan besar” ini. ternyata matahari sudah menyapa. Pagi sudah tiba...


Dari berbagai sumber...


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun