Sungguh tragis nasib mereka yang di Pulau Buru-kan. Mereka mengalami penyiksaan seperti itu bukan oleh imperialis seperti yang dialami generasi awal Digul. Mereka diasingkan oleh bangsanya sendiri saat kemerdekaan hinggap dengan mengatasnamakan kemanusiaan dan pembangunan. Para eksterniran Digulis lebih beruntung dalam ini. Mereka diasingkan oleh bangsa lain yang ingin terus menindas dan menguasai nusantara. Mati pun bukan karena tangan anak-anak negeri, tak seperti para tapol Pulau Buru. Para tapol ini harus mati dan disiksa oleh mereka mereka yang tak lain adalah anak bangsa. Anak dari kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata.
….
Pancasila
Satu: ketuhanan yang berbintang
Dua: kemanusiaan yang dirante
Tiga: persatuan di bawah pohon beringin
Empat: kerakyatan yang dipimpin oleh kerbo
Lima: keadilan sosial di kuburan…
…
(Hersri Setiawan, Apel Bendera)
*Semoga mimpi buruk ini tak pernah terjadi lagi*