Model demokrasi prosedural terbukti mengabaikan manusia sebagai pelaku utamanya. Kesejahteraan sebagai elemen dasar kehidupan jadi terabaikan akibat tereduksi oleh seperangkat aturan saja. Untuk itu, menjadikannya lebih bermakna bagi semua lapisan masyarakat perlu jadi agenda utama dalam pembangunan demokrasi.
Demokrasi yang tak hanya berkiblat pada aspek politik saja bukanlah barang baru bagi republik ini. Presiden pertama kita, Ir. Sukarno, telah “mengampanyekan” hal ini melalui konsep sosio-demokrasi. Demokrasi yang tak hanya menyandarkan pada aspek politik, juga ,melingkupi demokrasi ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Demokrasi hendaknya tak sekedar memberikan ruang untuk bebas berpendapat. Demokrasi akan lebih berarti dan tak perlu dipertanyakan lagi bila mencakup semua aspek yang ada dalam diri manusia, jasmani dan rohani. Karena itu, demokrasi tanpa kesejahteraan dan pemenuhan HAM sama halnya dengan upaya penghancuran terhadap demokrasi itu sendiri.
Tulisan lama yang dimuat di blog pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H