Mohon tunggu...
Arif Sadewa
Arif Sadewa Mohon Tunggu... profesional -

Love, Peace and Harmony

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Simpel Menyapih Si Buah Hati

10 Maret 2016   10:19 Diperbarui: 10 Maret 2016   10:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah anda memiliki buah hati yang sudah mendekati masa penyapihan?  Dan kini sedang mempertimbangkan cara apa yang akan digunakan untuk melepas buah hati yang memasuki masa 2 tahun menyusui?

Barangkali pengalaman pribadi penulis bisa dijadikan salah satu referensi untuk menyapih buah hati anda.  Cara yang mudah dan terbukti efektif.  Penulis memiliki tiga buah hati yang sekarang berusia 10, 8 dan 5 tahun. Putri pertama hanya minum ASI beberapa hari karena ada masalah dengan ASI ibundanya kemudian. Putri yang kini berusia 8 tahun dan putra yang berusia 5 tahun keduanya minum ASI dan lepas dari ASI dengan cara yang sama.  Dan keduanya lepas dari ASI saat genap berusia 2 tahun atau sehari sebelum hari ulang tahun mereka yang kedua.

Cara yang penulis gunakan adalah dengan komunikasi verbal empat mata dengan bayi-bayi kami.  Saat bayi kami berusia 1 tahun 11 bulan kami secara bertahap berbicara kepada mereka.  

"Adik sebentar lagi sudah besar.  Satu bulan lagi adik usianya dua tahun, sudah besar tidak nenen lagi", itu kalimat yang kami sampaikan saat bayi berusia kurang sebulan mendekati 2 tahun.

Setiap minggu kami mengulang bahasa itu kepada buah hati kami.  Itu kami lakukan tidak setiap hari tetapi cukup sering kami sampaikan kepada si buah hati di bulan akhir menjelang lepas ASI.  Hingga saat genap masuk dua tahun, sehari sebelum hari ulang tahunnya kami menyampaikan:

"Adik, besok adik sudah dua tahun dan sudah besar.  Anak besar dan pintar tidak minum ASI lagi."

Keesokan harinya bayi kami secara sadar melepaskan ASI ibundanya.  Bahkan saat dicoba menyorongkan ASI justru ia memalingkan wajahnya seperti malu.  Hari-hari berikutnya ia tidak lagi mencari ASI ibundanya.  Dua bayi kami disapih dengan cara tersebut dan terbukti ampuh.

Ini adalah pengalaman pribadi penulis dan keluarga selama membesarkan anak-anak.  Cara ini murni inspirasi pribadi.  Bukan saran dari manapun.  Dan baru hari ini disampaikan dalam bentuk tulisan.

Semoga pengalaman ini bisa menjadi salah satu referensi bagi ibunda-ibunda yang sedang menghadapi masa penyapihan bayinya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun