Seorang guru mengatakan, "Saya akan sampaikan kepada murid saya bahwa Islam tidak berbahaya." Â Guru lainnya ada yang membawa 15 muridnya. Â Ia berkesan, "Dengan mendengar pidato imam Ahmadiyah saya yakin bahwa Islam adalah agama yang damai dan murid-murid saya yang tadinya takut mendengar nama Islam dan tidak berani datang kemari namun ketika mendengar pidato khaifah pikiran mereka berubah baik".
Seorang Jepang yang tinggal bertetangga dengan masjid menyampaikan, "Saya mengetahui tentang Islam yang benar dari pertemuan ini dan saya berkeinginan untuk datang rutin ke masjid dan mengetahui tentang Islam".
"Kata-kata khalifah Ahmadiyah menghilangkan segala prasangka saya tentang Islam, saya ingin mengatakan kepada orang-orang bahwa setiap orang hendaknya datang ke masjid ini dan belajar tentang Islam kepada Ahmadiyah", begitu ucapan warga Jepang lainnya.
Sungguh kesan-kesan positif di atas adalah kesan yang sulit di dapat dari kalangan non muslim di tengah teror yang dilancarkan sebagian kecil kelompok yang mengatasnamakan Islam. ISIS di timur tengah merupakan gambaran seram bagi masyarakat jepang. Â Beberapa kali penulis melihat acara di NHK world sebuah stasiun televisi Jepang menyiarkan tentang ISIS. Â Tak diragukan lagi memang wajah seram Islam yang nampak dari tayangan itu. Â Bagaimana tekanan ancaman ISIS nampak jelas membuat resah warga mereka sendiri yang juga muslim, bagaimana yang bukan muslim?
Bukan hanya warga lokal yang menyampaikan kesan baik.  Sebuah chanel di Jepang juga tak menyia-nyiakan momen tersebut.  Chanel itu diberitakan bahwa tidak diragukan masjid adalah tempat ibadah umat Islam namun merupakan tempat aman bagi siapapun.  Khalifah Ahmadiyah datang  dan mengutuk serangan Paris.  Beberapa koran juga memuat berita senada termasuk koran besar di sana.
