Mohon tunggu...
Arief RahmanChakim
Arief RahmanChakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya biasa dipanggil arief mahasiswa jurusan perbankan syariah.

Saya Arief Rahman Chakim, mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Digitalisasi UMKM di Masa pandemi

22 November 2021   13:34 Diperbarui: 22 November 2021   14:25 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tidak hanya kesehatan ataupun nyawa yang direnggut oleh covid, akan tetapi usaha mikro, kecil dan menengah atau yang akrab di sapa UMKM juga harus mengalami perenggutan konsumen. 

Dimana pandemi covid 19 yang dianggap ganas dan mematikan menyebabkan masyarakat takut dan lebih memilih berdiam diri di rumah. Sehingga hal ini mengakibatkan menurunnya aksi jual beli yang diadakan oleh UMKM.

Namun hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dihadapi, akan tetapi banyak seribu cara untuk mengatasi problematika tersebut. Dalam hal ini, produsen harus pandai pandai berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi dan situasi yang terjadi. Salah satu langkah yang bisa diandalkan ialah mengalihkan aksi jual beli yang semula dijual belikan di kedai, kios ataupun pasar menjadi diperjualkan lewat online marketing.

Salah satu contoh perusahaan online marketing yang terkenal ialah shopee, lazada, bukalapak, dan lain sebagainya. Perusahaan perusahaan tersebut memperbolehkan siapa saja yang ingin menjual produknya ke dalam perusahaan mereka. Hal ini dinamakan dengan kerjasama antar produsen dengan pemilik perusahaan online marketing.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh produsen saat hendak menjual produknya ke dalam online marketing. Yang pertama dengan menentukan produk apa yang akan dijualnya. Hal ini tentulah sangat penting untuk diketahui, apakah produk yang dijualnya layak untuk dijual secara online atau tidak. 

Misalnya saat menjual produk masker dari kain. Masker tentunya sesuatu hal yang wajib dan harus dimiliki oleh semua orang, karena menggunakan masker merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah. Dalam hal ini masker memiliki peluang yang besar untuk dijual.
Kemudian saat sudah menentukan produk, sebelum menentukan harga jual seorang produsen harus pandai pandai dalam meriset harga. 

Tujuannya agar harga yang ditawarkan bisa diterima oleh konsumen. Jika harga yang ditawarkan tidak mahal dan tidak terlalu murah, maka konsumen akan banyak tertarik untuk membeli produk tersebut.

Setelah meriset harga jual, seorang produsen tidak hanya duduk diam saja menunggu orderan datang. Akan tetapi seorang produsen harus pandai pandai berinovasi. Bagaimana cara agar produknya diketahui dan mampu menarik perhatian konsumen untuk membelinya. Dengan mempromosikan hasil produksi ialah salah satu cara agar konsumen mengetahui produk yang dijual. 

Misalnya dengan memanfaatkan teknologi yang ada contoh WhatsApp, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya. Sehingga dalam hal ini mempermudah proses penjualan produk dari produsen.

Langkah selanjutnya ialah dengan membuat promo atau potongan harga jual. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian konsumen agar melihat dan membeli produk yang dijual. Misalnya dengan membuat promosi beli 2 gratis 1, potongan harga 10 persen, dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun