Kelas yang nyaman tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Perlu komitmen Bersama dalam membangun dan mewujudkan. Upaya sadar dari seluruh warga kelas mulai dari ide sampai pada penerapannya.
Lantas seperti apa kelas impian itu?
Kelas impian bukan hanya tentang sarana dan prasarana yang bagus, mewah dan mahal. Kelas impian lebih kepada konsep, system dan komitmen serta penerapannya.
Konsep kelas impian bisa berisi tentang tata tertib, himbauan dan larangan yang dibuat berdasarkan kesepakatan antara warga kelas dalam hal ini guru dan peserta didik. Tata tertib yang dibangun dengan melibatkan peserta didik tentu akan menjadi kesepakatan Bersama untuk mematuhinya.Â
Selain itu peserta didik merasa didengar akan pendapatnya tentu menjadi hal membanggakannya. Tata tertib juga dibuat berdasarkan kondisi, kompetensi dan budaya peserta didik dan warga kelas lainnya.
Guru atau wali kelas dalam Menyusun tata tertib meminta pendapat peserta didik. Misalnya peserta didik datang sebelum waktu dimulai, mengikuti pembelajaran dengan baik, melaksanakan tugas yang diberikan, menjaga ketenangan di kelas, saling menghormati dan menghargai sesama peserta didik, tidak melakukan perundungan sesama teman, memanfaatkan pojok baca yang ada di kelas, dan lain sebagainya
Setelah konsep terbentuk dan disepakati, tentu harus ada sistem agar konsep yang sudah disepkati tadi dapat berjalan dan diterapkan di dalam kelas. Â Sistem harus melibatkan peserta didik untuk menjalankannya.Â
Sehingga konsep tadi dapat berjalan secara auto pilot dan tidak menunggu komando dari guru ataupun managemen sekolah. Keterlibatan peserta didik dalam menjalankan tata tertib merupakan apresiasi dan pengakuan atas keberadaan peserta didik.
Komitmen dari warga kelas dalam hal ini menjadi sangat menentukan keberhasilan program kelas impian. Kelas Impian membutuhkan komitmen dari guru dan peserta didik sebagai warga kelas. Agar kelas menjadi kondusif, aman, nyaman dan menyenangkan. Sehingga proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.