Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Ada enam pilar Pelajar Pancasila antara lain: Â beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, mandiri, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Agar tercapainya enam pilar Profil Pelajar Pancasila, maka sekolah sebagai salah satu ekosistem Pendidikan harus mampu menyelenggarakan pembelajaran yang baik demi tercapainya profile pelajar Pancasila dan Visi Pendidikan Indonesia.
SMP Negeri 17 Kota Bekasi sebagai sekolah penggerak wajib memfasilitasi kegiatan pembelajaran menuju tercapainya Profile Pelajar Pancasila. Melalui Bidang kurikulum, Kepala sekolah merancang terbentuknya sekolah sebagai komunitas Pendidikan mampu mengakomodir warganya dalam mencapai visi Pendidikan Nasional dan terbentuknya Profil Pelajar Pancasila.
Konsep sekolah yang dibangun harus mampu menjawab setiap tantangan Pendidikan yang mungkin muncul baik dari dalam maupun dari luar sekolah. Selain itu sekolah mampu memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi peserta didik dan seluruh warga sekolah. Sekolah juga mampu membawa peserta didik pada cita-cita dan impian mereka. Maka SMP Negeri 17 Kota Bekasi membuat konsep sebuah praktik baik yaitu Sekolah Impian.
Untuk mewujudkan SMP Negeri 17 Kota Bekasi sebagai Sekolah Impian, ada sekurang-kurangnya empat elemen penting yang harus terpenuhi antara lain: 1. Lingkungan, 2. Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan, 3. Peserta Didik dan 4. Sarana Prasarana
Lingkungan sangat mempengaruhi terwujudnya sekolah impian. Dalam hal ini orang tua murid menjadi bagian yang sangat penting. Dukungan orang tua murid dalam setiap program kerja sekolah menjadi kunci sukses keberhasilan. Demikian juga warga sekitar, dukungannya menjadikan lingkungan belajar yang kondusif dan tenang.
Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga kependidikan merupakan unsur terpenting dalam mewujudkan sekolah Impian. Sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan Pendidikan di sekolah. Memfasilitasi peserta didik dalam mengemban ilmu pengetahuan dan keterampilan. Melalui konsep sekolah impian Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan menghantarkan para peserta didik mewujudkan profile pelajar Pancasila.
Tentu program Sekolah Impian tidak akan berjalan lancar jika peserta didik tidak berperan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Peserta didik tidak lagi sebagai objek tetapi sebagai subjek pembelajaran. Pembelajaran paradigma baru salah satunya adalah berpusat pada peserta didik. Kompetensi peserta didik menjadi dasar bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam merdeka belajar, peserta didik dapat menentukan cara belajar sesuai dengan gaya belajar yang diminati. Pembelajaran berbasis projek memungkinkan peserta didik dapat berfikir tingkat tinggi, kolaborasi dan bernalar kritis. Sehingga tercapainya profil pelajar Pancasila bukan hal yang mustahil.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah sarana prasarana. Tidak perlu bagus, mewah atau baru. Yang penting bersih, sehat dan lengkap. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, rasa nyaman dan aman menjadi hal utama. Sekolah harus menciptakan sarana yang memberikan rasa nyaman dan aman bagi peserta didik. Sarana Prasarana mendukung kegiatan pembelajaran. Sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapakan. Tujuan, cita-cita dan visi Pendidikan nasional dapat terwujud melalui sekolah impian.
Oleh : Arief Purnama, S.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H