Pelatih tunggal putri Indonesia Herli Djaenudin membeberkan kondisi kaki Gregoria Mariska Tunjung saat menjalani laga final Kumamoto Mastera 2023. Pertarungan laga puncak yang berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Japan, Minggu (19/11). Laga yang berjalan cukup telak tersebut menyeruak beberapa fakta menarik.
Kedua kaki yang dialami Gregoria tidak dalam keadaan baik dan prima. Menurut Coach Herli telapak kaki kiri Gregoria sudah robek sejak awal pertandingan. Pada gim kedua, gantian telapak kaki kanannya yg robek.
Kaki Gregoria memang perih. Tapi dia tidak merasakannya karena menurut Coach Herli, tekad juaranya sangat besar hari ini.
"Dengan kondisi kapalan di telapan kaki sebelah kiri sudah robek dari awal dan di gim kedua, gantian telapak kanannya juga robek. Tetapi berkat keinginan yang kuat, dia bisa menjadi juara," Ungkap Herli yang dikutip PBSI.
Dari sisi taktik dan strategi, Coach Herli menyampaikan, Gregoria tidak boleh mengandalkan power saat menghadapi Chen Yufei. Jadi, Gregoria harus memakai pukulan yg variatif sebagai senjata utama.
Selain itu, Gregoria tidak boleh terpancing dalam adu reli panjang. Permainan reli panjang akan sangat merugikan. Sebab, Chen Yufei merupakan pemain dengan stabilitas pukulan kelas dunia.
Gregoria memang sempat terpancing dalam alur permainan Chen Yufei. Tetapi setelah bebeapa kali diingatkan, Jorji kembali memakai taktik pukulan yg variatif, menyulitkan pergerakan lawan, dan mampu mengalahkan Chen Yufei dalam dua gim langsung.
Sepanjang tahun 2023 Gregoria Mariska Tunjung telah meraih dua gelar juara di level World Tour yaitu Juara Spain Masters 2023 dengan mengalahkan Carolina Marin peraih medali emas Olimpiade Rio dua gim langsung 21-8 21-8 dan juara China Masters 2023 mengalahkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Chen Yufei dua gim langsung 21-12 21-12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H