Menjadi seorang Food Blogger/Vlogger adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Bagaimana tidak? Saya bisa menjalani profesi yang sesuai dengan passion yaitu makanan!
Begitu banyak variasi makanan yang ada bisa dieksplor rasa, tekstur, aroma, berbagai bahan baku, cara memasak, resep dan banyak lagi.
Bayangkan satu masakan bisa berbeda rasanya karena yang memasak beda, restorannya beda. Selalu saja ada yang baru, selalu saja ada yang menarik untuk ditemukan di dunia kuliner ini.
Begitu banyak kelezatan kuliner yang bisa dinikmati Nasi Padang dengan aneka macam lauknya, variasi Ayam Goreng, Pempek Palembang dengan Cukonya, Bakso, Pizza, Martabak dan banyak lagi.
Sebagai Food Blogger/ Vlogger yang mencintai dunia kuliner, senang sekali bisa berbagi informasi dan pengalaman dalam bentuk konten tentang aneka makanan dan minuman yang pernah dicicipi.
Selalu menyemangati diri supaya konsisten membuat konten yang lebih baik dan berguna bagi banyak orang. Gembira rasanya apabila konten kita mendapatkan respons baik dari masyarakat.
Persiapan Konten Kuliner
Tapi banyak orang yang melihat dalam membuat konten ada banyak persiapan sebelumnya. Tidak hanya dalam bidang fotografi atau videografi. Tapi juga pemilihan jenis makanan, lokasi dan juga pembiayaan.
Terutama soal keuangan ya. Karena Saya harus pintar mengelolanya. Biaya jajan makanan yang dijadikan konten ini lumayan bisa menguras kantong. Dana yang disiapkan juga tidak sedikit. Karena harus update terus soal makanan yang direview, otomatis harus sering membeli makanan untuk dijadikan konten.
Apalagi kalau restoran yang mau direview harganya cukup mahal. Pastinya akan ada efek sampingnya buat cash flow sehari-hari. Kalau kurang pintar mengelola uangnya bisa berefek buruk baik jangka pendek maupun jangka panjang.