Mohon tunggu...
Arief Rachman
Arief Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - Suka jalan-jalan, makan-makan dan menonton film

@ariefpokto Ariefpokto.com #aipTrip suka makan suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jangan Panggil Aku "Pak Haji"

1 September 2017   09:55 Diperbarui: 1 September 2017   21:43 4339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hari yang mulia ini, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Saya juga mendoakan semoga jamaah Haji Indonesia yang sedang melakukan ibadah haji di Tanah Suci diberikan kemudahan, keselamatan, dan pulang menjadi Haji/Hajjah yang Mabrur.

Ya, saya segan dipanggil Pak Haji. Sebagian teman-teman kuliah suka memanggil saya Pak Haji, karena saya sudah menunaikan ibadah haji waktu kuliah dulu. Sempat minta izin ke kampus untuk pergi ke tanah suci. Jadi teman-teman tahu. Tidak ada yang salah dengan panggilan itu, cuman saya risih saja.

"Lho, kenapa risih? Seharusnya bangga kan sudah naik haji."

Mungkin kalau bagi saya, perasaanya bukan bangga, tapi lebih tepat berbahagia, karena Alhamdulillah sudah menjalankannya. Keinginan saya adalah menjadi haji mabrur, yaitu haji yang membuat orang yang melaksanakannya menjadi pribadi yang lebih baik. Semua makna ibadah selama berhaji melekat di hatinya dan diamalkan dalam kehidupannya.

Setiap usim haji selalu mengingatkan saya betapa beruntungnya saya telah mengerjakan rukun Islam yang ke 5. Ikut bahagia rasanya melihat saudara muslimin lain dengan semangat berangkat ke tanah suci karena berangkat haji itu tidak mudah.

Banyak sekali tantangan untuk mengerjakannya, selain harus punya biaya, harus pula mendapat undangan Allah SWT untuk berkesempatan pergi. Banyak yang ingin pergi haji, tapi terkendala dengan biaya, tapi banyak juga yang saya rasa mampu, tapi belum berangkat. 

Banyak alasannya, sebaiknya tidak usah dibahas. Tapi ada juga yang biayanya cukup, belum bisa berangkat, karena naik haji sekarang antriannya panjang. Harus menunggu giliran berangkat karena sistem quota yang diberlakukan Kerajaan Saudi Arabia.

Kabah , kiblat shalat umat muslim sedunia, photo by Kompas.com
Kabah , kiblat shalat umat muslim sedunia, photo by Kompas.com
Kegiatan ibadah haji sendiri menantang secara fisik, mental dan spiritual. Di mana kita harus beribadah sesuai dengan syariah, dan harus juga beradaptasi hidup di negeri orang selama 40 hari.

Tidak mudah, tapi apabila dengan ikhlas dan semangat, semuanya bisa dikerjakan dengan indah.

Kembali lagi soal panggilan, saya segan dipanggil "Pak Haji", karena menurut saya tanggung jawab menyandang predikat "Pak Haji" itu berat. Otomatis saya harus mempunyai standar lebih baik dalam ibadah, memperlihatkan akhlak yang baik dan juga pengetahuan soal agama yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun