Mohon tunggu...
Arief Rachman
Arief Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - Suka jalan-jalan, makan-makan dan menonton film

@ariefpokto Ariefpokto.com #aipTrip suka makan suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Disenggol Hiu di Bangsring Underwater Banyuwangi

23 Februari 2017   23:27 Diperbarui: 23 Februari 2017   23:46 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#AiprTrip #Jawatimuran kali ini berjalan dengan santai sambil mengunjungi Abang saya bertugas di Banyuwangi. Jadi memang lebih banyak di kota itu. Setelah beberapa kali gagal ikutan trip ke Menjangan karena selalu penuh quotanya di operator pariwisata yang saya incar.  Akhirnya saya mencari alternatif lain jalan-jalan di Banyuwangi.

Dengan kekuatan Googleeeee….  akhirnya keluarlah beberapa tempat super menarik, seperti Air Terjun Jagir, Bangsring Underwater , Pantai Pulau Merah , Wedi Ireng, dan banyak lagi. 

Saya skip ga ke Kawah Ijen karena dulu sudah pernah. Berhubung manja tapi pengen avonturir , apalagi pergi sendiri, membuat suasana menjadi bingung. 

Mau nyewa mobil tapi kan ga seru sendirian. Kalau naik angkot , jarang banget liat angkot di kota Banyuwangi. Bener deh. 

Naik Taxi kurang seru. 

Akhirnya teringat kalau Banyuwangi punya Ojek Online Pemirsah ! Percis seperti di Jakarta dan Bandung. Meluncurlah ke Dunia Maya ( Bukan Estianti) !!!

 Dengan Kekuatan Google ….. 

muncullah beberapa alternatif pilihan Ojek. Tapi ada satu blog , BanyuwangiBagus.com yang punya daftar Ojek Online di kota ini.

Dan dari beberapa pilihan , mata saya tertarik pada Bang Oji.  Jadi Abang kita ini bukan Ojek biasa, tapi Ojek Wisata. Jadi beliau adalah Ojek merangkap Tour Guide ! Huwow ! Penting banget ! 

Deskripsinya juga bagus di blog itu. Langsunglah dihubungi Bang Oji .Setelah berdiskusi sejenak , berdasarkan waktu, keinginan dan budget saya  akhirnya saya disarankan ke Bangsring Underwater dulu lalu ke Air Terjun Jagir. 

Saran Bang Oji , Ke Bangsring mending pagi karena kalau siang panas. Ke Jagir bisa berikutnya karena tempatnya adem. Jam 7 pagi saya dijemput Bang Oji depan SMP 5 Banyuwangi.

On Time. Bang Oji Datang ! 

Satu hal yang mengagetkan adalah Bang Oji Rambutnya PIRANG ! ( Info penting).  Berangkatlah kami ke Bangsring Underwater…yang disingkat menjadii BUNDER. Jaraknya tidak begitu jauh dari Kota Banyuwangi, sekitar 20 km ke arah Situbondo. 

Selama perjalanan Bang Oji kasi Info menarik soal Banyuwangi. Mulai dari aneka macam festival yang diadakan pemerintah dan masyarakat setempat, lokasi pariwisata menarik dan juga gossip-gossip terhangat. Hahaha

Seru juga bepergian naik motor, Angin berhembus kencang , matahari pagi hangat membelai kulit dan pemandangannya berbeda dibanding kalau naik mobil. Tidak ada jendela yang membatasi pandangan. Bang Oji juga jalanin motornya santai. Jadi enakeun, sambil ngincer tempat-tempat foto yang keren.

Menyusuri jalanan menuju Bangsring  kita disuguhi pemandangan Selat Bali yang Indah, Lautnya biru sekali. Kita juga melewati Pelabuhan Ketapang , tempat naik Ferry menuju Bali.
Setelah Pelabuhan , dan juga kebun Tebu, Kebun Kelapa dan Cabai, di sebelah kanan jalan ada sebuah gapura menuju jalan ke Bangsring. Belok kanan , kita jalan melewati kebun tebu dan Persawahan. Lalu mentok , terpampanglah sebuah papan nama Bangsring Underwater.

tak lama kemudian sampailah kita disana.

Ada sebuah tempat penyimpanan motor beratap. Suasananya juga masih sepi. Pantainya agak sempit, tapi bersih dan cukup Tourist worthy.

Di sebelah kiri ada sebuah dermaga kecil , dengan sebuah perahu mungil yang unik. di sebelah kanan ada sebuah bangunan ticket, dan nun jauh disana, kira-kira 50 meter di laut ada sebuah bangunan rumah yang terapung. Rumah Apung Bangsring, Atau Bangsring Underwater.

Jadi sebagai gambaran , Bangsring Underwater ini adalah sebuah rumah tempat perawatan hiu dan hewan laut yang cedera. Nanti setelah hiunya pulih , maka akan dilepas liarkan ke laut. Selain hiu ada aneka macam ikan lain di dalam kolam terapung ini.

Daerah ini adalah daerah perlindungan hewan laut. 

Setelah membayar tiket boat senilai Rp. 5000,- , dan menyewa alat snorkeling berupa Snorkel dan Vest seharga Rp. 35.000 dengan jaminan KTP, saya dan Bang Oji segera bergegas menuju boat imut dan lucu. Cuman kami berdua saja pengunjung Bunder pagi itu. 


Kami segera berlabuh di Rumah Terapung tersebut. Ada Empat Rumah Terapung , bentuknya kayak Gazebo di waterbom gitu, dan di kiri kanan barisan Rumah itu ada Kolam terapung.

Pemandangannya menakjubkan sekali, di depan kita bisa melihat laut biru Selat Bali dan di ujung sana ada Pulau Bali , tempat Taman Nasional Bali Barat yang indah. Lengkap dengan Pulau Menjangan dan Pulau Tabuhan yang termahsyur. Di belakang ada  Pulau Jawa dengan barisan Gunung Ijen, Raung, dll. 

Udara laut sangat segar, sementara lautnya tidak berombak besar. Sangat cocok untuk kegiatan bermain air. Berenang, Snorkeling atau berlayar ke hatimu ( eh keceplosan) 

Karena kosong, saya bisa memilih Rumah paling kanan Pojok. Menaruh tas disana. Barang-barang berharga disimpan di Tas Bang Oji yang ada kuncinya. Karena pas kita snorkling , kita tidak bisa mengawasi barang kita disana. Jadi kalau tidak ada yang menunggui sebaiknya punya tas yang bisa digembok.

Perhatian saya langsung pada kolam-kolam apung disisi Rumah. Ada empat kolam apung dengan ukuran kira-kira 6 x 9 meter. 


lalu muncul bayangan hitam yang berenang lebih cepat !


Terlihatlah beberapa ekor hiu berbadan panjang berenang dengan sirip mencuat ke permukaan laut. 

Warna kulitnya yang keabuan gelap hampir serupa dengan warna jaring apung yang telah lama dipakai. Hiu, sudah lama saya tertarik dengan mahluk ini dan setelah perjumpaan di beberapa Aquarium di Sea World Jakarta, Aquarium apa tuh yang di Singapura ( nanti googling, lupa) , akhirnya  saya bisa berjumpa lagi. Malah bisa berenang bersama. 

Hiu disini adalah Hiu jenis Black Tip berukuran kecil, paling besar berukuran 1 meteran. 

Sayapun menceburkan diri ke Kolam apung. Wow , perasaan yang menyenangkan ! bisa berenang dengan ikan-ikan disini. Cuman saya lupa bawa makanan buat dibagiin ke ikan-ikan lucu ini. 

Padahal mereka bisa berkumpul mengerubungi saya kalau diberi makan. Saya pun sempat beberapa kali disenggol hiu. Selama kita tidak memiliki luka terbuka yang berdarah, tampaknya aman berenang bersama. 

Tapi kalau luka hati yang lebar menganga, tampaknya mereka tak perduli deh ( Curcol deh). Lalu kepikiran pengen foto bareng Hiu kayak orang-orang, Dengan bantuan Bang Oji, saya difoto memakai Action cam yang kedap air. 


Saya memiliki kesulitan masuk kedalam air, karena vest yang saya pakai. jadinya mengambang terus bagai hubungan tanpa status ( curcol). Bang Oji bilang , lepas aja Vest nya , supaya bisa tenggelam dan difoto. 

Awalnya agak takut , karena kolamnya cukup dalam, 3 meter. Tapi karena alasan kekinian, saya lepas vest , mengambil nafas dalam-dalam dan menyelam ke dalam kolam apung. Sejepret dua jepret, si Hiu tak mau mendekat, mungkin mereka ngeri liat mahluk asing , besar , tampak berbahaya dan berwarna putih. Seperti Great White Shark , Predator ganas di puncak pantai makanan .

Dan memang sulit ternyata berpose di dalam air laut, badan saya tetap terangkat ke permukaan. Mungkin kaena kandungan lemak tak jenuh dalam tubuh saya, membuat buoyancy saya tinggi. 

Setelah berusaha beberapa kali, saya putuskan untuk segera snorkeling. Kasian hiu dan ikan disana takut pada stress melihat saya. mereka kan dalam masa pemulihan. Setelah minum lanjutlah kami bersnorkelling. Ditemani Bang Oji, saya memulai Snorkelling dari ujung Kolam Apung. 

Awalnya berpegang pada seutas tali, kami menyusurinya sambil melihat keindahan alam bawah laut Bangsring. Saking asyiknya , saya tidak sadar kalau saya sudah terbawa Arus Selat Bali yang diam-diam menghanyutkan. 

Akhirnya saya paham istilah ini. Terus karena pintar, baru ingat kalau kami tidak menyewa fin. Pinter kan, Makanya berenangnya berasa cape banget.  Dengan segala kekuatan , dibantu Bang OJi akhirnya sampai juga ke Rumah Apung, setelah 20 meteran terbawa arus. Cape banget pemirsaah

Sampai ngos-ngosan tadi berenangnya. Soalnya ga pakai Fin, dan emang payah aja staminanya. Aneka macam ikan menyambut kita di luar Rumah Apung. Mungkin minta difoto, ya udah kita foto aja.

Ketika kita naik ke atas rumah Apung, tibalah beberapa rombongan remaja yang ingin menikmati pariwisata rumah terapung. sebagai mantan remaja, saya ajak mereka ngobrol dan saling berbagi tips foto-foto. Mereka beeasal dari Pesantren Gontor cabang Rojogampi dan juga satu grup remaja Surabaya. 

Karena Lelah , akhirnya saya memutuskan untuk segera berangkat lagi ke tujuan berikutnya, yaitu , Air Terjun Jagir.

Setelah turun dari Boat, segera kami mengembalikan peralatan dan mengambil KTP jaminan. Lalu bergegas mandi dan berganti kostum untuk tujuan berikutnya . 

Di pantai Bunder , ada banyak kamar mandi dan kamar bilas yang bisa dipakai dengan biaya 2000 saja.
Beruntunglah Indonesia punya kekayaan alam luar biasa. Contohnya Bunder ini. Tempatnya dekat sekali dengan Kota Banyuwangi. Wajib datang kalau main ke kota ini. Sangat menyenangkan dan juga memberikan Pengalaman yang menarik dan memberi wawasan. 

Next time akan ke sini lagi. Dan berenang akan pakai FIn. Thanks Bank Oji udah ditemenin. Nantikan tulisan berikutnya soal Air Terjun Jagir yah ( Semoga draftnya cepat kelar. Hahahaha)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun