Mohon tunggu...
Arief Rachman
Arief Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - Suka jalan-jalan, makan-makan dan menonton film

@ariefpokto Ariefpokto.com #aipTrip suka makan suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Telur Asin Brebes yang Bikin Gemes

2 Februari 2017   23:59 Diperbarui: 3 Februari 2017   10:24 3129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami sempat main ke Peternakan Bebek Pak Abdillah. Disana , bebek dikandangkan dalam kandang-kandang yang cukup luas. Setiap ekor bebek bisa bertelur setiap hari mulai dari umur 6 bulan sampai dengan umur 2 tahun. Setelah itu para bebek pensiun.


Lalu bebek akan diselimuti oleh bahan campuran khusus berupa sekam, semen bata merah dan garam Kristal khusus produksi Dusun Pandansari.


Sekam adalah sisa padi yang dibakar sehingga menyerupai Abu gosok.


Semen Bata merah terbuat dari bata merah yang dihancurkan sehingga halus menyerupai semen.
Garam yang dipakai berbeda karena garamnya  hasil rebusan khusus yang terkristalisasi dari Dusun Pandansari , Kaliwlingi, tempat Hutan Mangrove.


Sekam, semen bata merah dan garam laut dicampurkan menjadi sebuah adonan.
Dengan cekatan dua pegawai menyelimuti telur-telur Bebek dengan adonan itu.
Dengan cekatan dua pegawai menyelimuti telur-telur Bebek dengan adonan itu.

Gerakan tangannya cepat sekali. Tiap harinya seorang pegawai bisa mengasinkan 1500 Telur. Ga pegel ya ?

Udah biasa kayaknya. 

Saya ngeliatnya aja pegel. Hahaha

Setelah diselimuti dengan sekam, semen bata merah dan garam laut. Telur-telur itu dikumpulkan di dalam keranjang dan disimpan dalam ruangan khusus.

Lalu telur-telur itu akan didiamkan berselimut adonan khusus dalam ruangan itu selamat 15-20 hari. Kelebihan adonan disini, efek yang ditimbulkan adalah Sifat telur yang Masir. Asinnya pas dan teksturnya bagus. Ada beberapa perajin lain melapisi Telur Asin dengan lumpur sehingga kualitasnya kurang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun